Pages

Selasa, 09 Juni 2015

Hari 9 : Dari Tanah Abang

Halo.

Postingan ini diketik di stasiun, di antara himpitan riuh manusia yang banyaknya bikin girang titan-titan yang ngeliat. Disangka mereka ada yang lagi hajatan kali, banyak makanan. Ngga kebayang kalau orang-orang ini pada mau foto selfie dan semua harus kebagian masuk frame. Mungkin tongsisnya harus sepanjang jalur tol Jakarta-Bandung.

Keretanya terlambat dateng katanya, makanya akhirnya terjadi penumpukan penumpang di stasiun. Enak ya jadi kereta, kalau telat ngga dapet hukuman. Coba kita dulu waktu sekolah, telat lima menit dihukum berdiri di lapangan. Telat dua bulan dihukum amukan orang tua.

Tapi kalau kereta dateng telat dan penumpang numpuk gini, bisa dipastikan apa yang akan terjadi selanjutnya. Bukan, bukan rame-rame ngelakuin tarian pemanggil kereta dengan petugas sebagai instruktur di depan, tapi yang akan terjadi selanjutnya adalah aksi dorong-dorongan ketika kereta dateng.

Ngga tau yah, tapi kayaknya orang-orang yang naik kereta ini punya cita-cita yang ngga kesampean untuk jadi motivator. Tahu sendiri kan gimana motivator, suka ngasih dorongan-dorongan semangat. Orang kereta pun sama, mereka suka ngasih dorongan. Dorongan secara harfiah tapi, bukan dorongan semangat.

Herannya, biarpun punya banyak penumpang yang ahli ngedorong, tapi ketika kereta mogok ngga ada satupun penumpang yang turun buat dorongin dari belakang sementara masinis ngestarter kereta.

Eh keretaku dateng. Udah dulu ah, banyak saudara-saudara saya yang super yang kayaknya butuh dorongan.

0 komentar:

Posting Komentar