"Liza," katanya, "aku sedang mencarimu; masuklah ke ruang kerjaku."
Liza mengikuti ayahnya memasuki ruang kerja, dan ia menduga bahwa apa yang akan disampaikan oleh ayahnya tentu berhubungan dengan surat yang dipegangnya.
Mereka duduk berdua saling berhadapan. Liza menyusun kata-kata dalam kepalanya untuk memberikan penjelasan yang tepat
"Apa ini Liza, apa ini??" Ayah Liza membaca dengan keras surat yang sedari tadi digenggamnya.
"'Ini adalah surat sial. Kirim kembali surat ini ke lima orang lainnya atau anda terkena sial seumur hidup anda.'"
Ayah Liza menghela nafas dalam lalu menatap Liza tajam.
"Kamu tega mengirim surat sial ke ayahmu sendiri?"
"Tapi Ayah.." suara Liza terdengar lirih dan lemah. "Liza takut Yah, Liza bingung harus mengirim surat itu ke siapa.."
"Tapi Liza.. haruskah lima lembarnya kau kirim semua padaku?"
"Maaf Yah, Liza takut.." Isak tangisnya pecah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Kriiiiiiiing!"
Alarm berbunyi nyaring, memaksa Liza segera terbangun dari tidurnya. Ia membuka mata, lalu segera bangun seraya meregangkan tubuhnya. Tiba-tiba matanya tertuju pada tumpukan surat di atas meja belajarnya. Diambilnya selembar, kemudian dibacanya, "'Ini adalah surat sial. Kirim kembali surat ini ke lima orang lainnya atau anda terkena sial seumur hidup anda.'"
25 lembar.
198 kata
yaa ampuun, saya malah ngakak mbaca ini :D. idenya keren :)
BalasHapusaaaak, terima kasih kakaa.. :))
BalasHapuskalau ada kekurangan diminta arahan dan kritiknya ya, masih belajar, hehe..
ngakak baca ini,sering dapet sms kayak gini, IMO :D
BalasHapuskeep writing, kita belajar sama^_^
btw..kenapa (meskipun dalam mimpi) ayahnya nggak menjelaskan tentang surat itu ya? Bahwa surat semacam itu nggak perlu ditanggapi?
BalasHapusmasih banyak sisa kata yang bisa dipake tuh.. :)
ini paling original! bagus hahahaha
BalasHapusitu bukan mimpi lho, jadi ceritanya Liza dapet surat sial, nah di suratanya disuruh untuk nulis dan kirim lagi surat itu ke lima orang kalau ngga mau kena sial. si Liza ini ngirim lima-limanya ke bapaknya. terus bapaknya balik ngirimin ke Liza 25 lembar. gitu lhooo.. :)
BalasHapusterima kasih tapi masukannya ya.. *nyatet*
sayangnya nggak disebutin kalau bapaknya yang ngirim 25 surat itu :)
HapusIdenya lucu^^
BalasHapus