Pages

Sabtu, 27 September 2014

Jerawat

mukaku akhir-akhir ini sedang berjerawat. nongolnya kayak boyband, sekali muncul rame-rame bergerombol bawa temen. entah apa penyebabnya, karena pemanasan global atau dampak dari perceraian marshanda dan ben kasyafani. tapi kebanyakan orang-orang mengasumsikan jerawatku ini muncul karena lagi naksir orang. ngga jarang mereka ngeledek, "cieee, jerawat siapa tuh, cieee..". aneh ya, pake nanya, udah jelas-jelas nongolnya di mukaku, ya jerawatku lah. kalau nongolnya di muka emma watson ya jerawat emma watson. 



tapi memang mitosnya begitu ya, jerawat diidentikan muncul karena sedang naksir seseorang. kalau bener begitu, sedih ya, udah mah cinta suka bikin sakit di hati, bikin pedih juga di muka. tiba-tiba jadi terpikir, harusnya lelaki ngga cuma harus bertanggung jawab kalau udah bikin anak gadis orang hamil, tapi juga harus bertanggung jawab kalau bikin anak gadis orang jerawatan. secara kan kita dirugikan banget kan karena dibikin jerawatan. udah perih, ganggu, ngga sedap dipandang, ngurangin kekecean, bikin minder, jadi bahan ledekan, ngilanginnya susah pula. banyak yang bela-belain ngeluarin uang ratusan ribu sampai jutaan perawatan ke dokter kulit cuman buat ngilangin jerawat. duh, rugi secara moril dan materil kan?

jadi untuk kamu, iya kamu yang disana, plis, tanggung jawablah.. pertanggung jawabannya ringan kok, ngga sampe harus nikahin aku sekarang, cukup terima dan sayangi aku apa adanya beserta gerombolan jerawat yang sedang nongkrong-nongkrong unyu di mukaku ini..

nb : foto ngga ditunjukin. takut menimbulkan efek samping bagi yang ngeliat. efek samping yang ditimbukan bisa berupa gejala mual-mual, mata sakit berasa terbakar, perut melilit, jantung berdebar, hati berdesir.

Rabu, 07 Mei 2014

Goodbye is a New Hello

Ada beberapa hal yang aku benci di dunia ini. Pertama, aku benci ijo-ijoan macam seledri, daun bawang, dan sawi menggenang di makananku, entah itu bakso, bubur, mie ayam atau apapun itu. Orang terdekatku sudah pada paham, setiap makan bakso bareng, pasti aku yang paling ribet. Pesen baksonya aja, ngga pake bawang, seledri, dan ijo-ijo. Ngga jarang sehabis aku pesen, abangnya nyeletuk, 
"Kalau mangkok pake ngga neng?"

.....

Ya menurut ngana?


Salah satu momen menyebalkan buatku adalah ketika si abang lupa dengan pesananku yang "ajaib" dan tangannya refleks nabur seledri atau daun bawang ke mangkuk. Adegannya macam di film-film, si abang bergerak dengan gerakan slow motion, aku tersadar dan berteriak "JANGAAAAAANNN!!!" dengan slow motion pula. Tapi aku kalah cepat dan ijo-ijonya sudah keburu menggenang di mangkuk. Kemudian aku meringkuk dengan suram di pojokan sambil main tanah. Kalau sudah begitu, aku akan menghabiskan beberapa menit pertama sebelum makan untuk membuang semua ijo-ijo sampai bersih ngga bersisa (have i told you that i'm perfectionist? well, now you know).

Ngga tau kenapa, simply ngga suka. Ganggu menurutku. Tapi untunglah aku ngga sendirian karena Shinchan pun sepaham denganku. Dia benci dengan bawang dalam sup. Menurut dia, sup dengan bawang itu seperti ingin berduaan dengan pacar tapi terlalu banyak lampu. Jujur sebenarnya aku agak kurang paham sih dengan statementnya, emangnya kenapa kalau pacaran banyak lampu? Giginya jadi silau kah? Atau cabe yang nyempil di gigi jadi keliatan? Ah entahlah, jomblo sejak lahir macam aku mana paham.. #OciMasihPolos #OciNggaTauApaApa #PencitraanSekaliBung Yaa.. intinya ganggu lah pokoknya!

Yang kedua, aku benci nyamuk. Tapi ini situasional sih, tergantung nyamuknya. Kalau dia duduk anteng sambil zikir atau tadarusan sih ngga masalah, i'm okay with that. Tapi kalau dia udah mulai terbang di sekitar kita dengan berisik dan ngincer bagian kulit untuk ditemplokin lalu disedot darahnya, itu lain cerita. I hate it sooooo much. Aku benci suara nguing-nguingnya. Aku benci sensasi gatalnya. Aku benci kelebatan sosoknya ketika dia terbang dengan gesit. Dan yang paling aku benci adalah ketika aku berniat menggaplok badannya dengan tangan, tapi dia mampu meloloskan diri dengan berkelit terbang, dan akhirnya aku malah menggaplok badan sendiri.




Untunglah aku bukan Bruce Banner yang kalau marah langsung berubah jadi Hulk. Ya kali aku harus jadi makhluk gede keker ijo serem tiap berhadapan sama nyamuk. Mana daerah rumahku gelap, sepi, dan banyak pohon pula, bisa bisa disangka Buto Ijo atau Genderuwo. Atau yang lebih parah disangka Agung Hercules cosplay jadi ulet bulu dan disuruh manjat pohon sampai atas sambil teriak "pucuk! pucuk!" untuk keperluan iklan. Ffuuuu.

Dan hal ketiga yang paling paling kubenci adalah perpisahan. I hate goodbye. No, it should be BADbye. How could you called it GOODbye if all you feel about it was BAD? Aku benci perpisahan lebih dari ketika makan bakso ada ijo-ijoan di mangkuk dan banyak nyamuk nguing nguing beterbangan di sekitar. Aku benci ketika kebersamaan yang sudah jadi rutininas dan suasana yang sudah jadi kebiasaan harus hilang dihapus keadaan. Aku benci dihantam rindu, membuat hati lebam membiru. Aku benci bertanya-tanya, kapan kita akan kembali berjumpa? Ah, pokoknya aku benci..

Sudah beberapa kali aku merasakan yang namanya perpisahan, dan hampir selalu di setiap momen itu aku berakhir sesenggukan sambil bercucuran air mata.  Ngga, aku ngga cengeng, tapi pabrik air mataku memang produktif. Buruhnya rajin-rajin, ngga pernah mogok karena ikutan demo, jadi produksinya tinggi. Makanya stok air mata selalu tersedia berlebih.

Aku benci perpisahan, tapi perpisahan adalah satu-satunya hal kubenci yang ngga bisa kuhindari. No matter what, i have to face it. Can't deny. Dan akhirnya terpikir, bila kebersamaan ngga abadi, maka perpisahan pun ngga abadi. Kita bersama ngga selamanya, berpisah pun ngga bakal selamanya. Yes, i believe one day we will meet again. Maybe not face to face in a real world, but characters to characters in a virtual world pun cukup. Hellowh, 2014, gitchu lochh, perpisahan ngga semenakutkan masa-masa tempoe doeloe dimana satu-satunya media berkomunikasi dengan dia yang dipisahkan jarak nun jauh disana hanyalah surat yang waktu nyampenya lebih lama dari waktu move on Aurel. Lagipula perpisahan bukan akhir, perpisahan adalah awal, awal dari pertemuan yang baru.

 Goodbye is a new hello.

Goodbye fellas! :)


"Yesterday i said goodbye with a tears on my face, now i can't wait to say hello with a smile on my face."

Sabtu, 19 April 2014

Comfort Zone

“Hidup ini lucu, kita dikasih banyak pilihan bagaimana menjalaninya, tapi ngga dikasih pilihan bagaimana memasukinya.”

Manusia diciptakan begitu adanya. We was born this way. Ngga bisa milih mau muka yang kayak gimana, punya kemampuan seperti apa, dan orang tuanya siapa. Kalau bisa milih, mungkin Bill Gates udah punya banyak anak dengan tampilan fisik seperti Anjelina Jolie dan Keanu Reeves, otak sejenius Einstein, hati setulus Bunda Theresa, dan karakter semenyenangkan Oprah Winfrey. Sayangnya, bagaimana kita dilahirkan itu adalah hak prerogatif Tuhan sebagai Pencipta. Kita sebagai hamba ngga punya kewenangan sama sekali. Cuman bisa menerima dan mensyukuri apa adanya kita sesuai keinginan Tuhan. Begitu pun aku.

Kalau aku  bisa milih, mungkin tulisan ini ngga bakal ada karena sang penulis cantik nan rupawan yang ekstrovert, supel, dan sophisticated sedang ngegaul bareng teman-temannya yang bejibun banyak, tersebar dari sabang sampai akhirat. Atau sedang sibuk keliling dunia dalam rangka kegiatan sosial dengan membawa nama  sebagai Miss Universe. Tapi kenyataannya ngga. Tuhan menciptakanku dengan komponen 90% air, 8% sifat introvert, dan 2% lemak.

I’m totally introvert person. Yes I am.

Sebagaimana karakteristik introvert, aku tertutup, pasif, juga sulit (dan kurang suka) bersosialisasi. I hate stranger. Aku benci berada di tengah kerumunan orang asing dan orang-orang yang ngga terlalu dekat. Ketika sedang kumpul keluarga besar, aku lebih suka ngunci diri di kamar lalu baca buku, nulis, internetan, main gitar, and other things I can do alone. Ketika sedang di jalan dan tiba-tiba melihat wajah orang yang dikenal, aku akan pura-pura ngga lihat dan balik arah. Aku benci berbasa-basi memaksakan obrolan garing macam “apa kabar?”, “lagi ngapain?”, and stuff like that. Bleh. Pergaulan dan sosialisasi pun terbatas, hanya berkutat pada sahabat yang itu itu aja. Dia lagi, dia lagi. Jumlah istri Eyang Subur sebelum cerai pun rasanya lebih banyak dari jumlah sahabat dekatku.

Sebagaimana karakteristik introvert, aku nyaman dengan kesendirian. Aku nyaman dengan ketertutupanku. Aku nyaman berada jauh dari pandangan mata orang banyak. Aku nyaman dengan pergaulan terbatas yang hanya berkutat pada sedikit orang terdekat. Aku nyaman dengan keadaanku yang seperti ini. This is my comfort zone. Masa bodo dengan mereka yang mengatakan keintrovertanku ini sebagai kelemahan. Who cares, toh aku nyaman. Kalau memang ini kelemahan, ya sudah, manusiawi kan manusia punya kelemahan? Mau diapain?

Aku pun terus menjalani hidup dalam zona nyaman, terus menutup diri dari orang asing dan terus bergaul dengan kawan yang itu-itu saja. Hidupku terus berjalan seperti itu hingga akhirnya aku dihadapkan pada realita bahwa hubunganku dengan sahabat mulai merenggang karena kami mulai sibuk dengan hidup masing-masing. Intensitas waktu kebersamaan mulai berkurang. Lambat laun kesepian pun datang.

Diantara kalian pasti ada yang pernah mengalami entah di masa sekolah atau kuliah momen ketika sedang nyaman-nyamannya tidur di kelas bersuasana tenang, tiba-tiba saja seseorang menjatuhkan kotak pensil besi ke lantai. Kalian pun terlonjak bangun karena kaget, dan setelah tersadar tiba-tiba saja rasa kantuk yang membuai tadi hilang. Ya seperti itulah rasanya. Kenyataan dan rasa kesepian membangunkanku seperti suara keras kotak pensil besi yang membentur lantai. Di titik itu aku tersadar, men, aku ngga bisa gini terus. Aku ngga bisa terus-terusan menutup diri berkutat di zona nyaman. Biar bagaimanapun aku tetap manusia biasa, walaupun dari segi wajah mirip bidadari, aku makhluk sosial, butuh orang lain. Aku ngga mau ditemukan tewas overdosis kuah rendang karena stress kesepian.

Kita diciptakan begini adanya. We was born this way. Sudah dari sananya dianugerahi Tuhan dengan karakter dan keadaan seperti ini, dengan kelebihan dan juga kekurangan. Ya beginilah. Kabar buruk, kita ngga bisa menolak kekurangan yang diberikan Tuhan. Tapi kabar baiknya, kita bisa memilih, mau dipertahankan atau diperbaiki? Mau terus bergelung dalam zona nyaman atau melompatinya keluar? Mau stuck atau move on?

Dan aku memilih move on.

Yes, I wanna move on. The script boleh menyatakan diri sebagai the man who can’t be moved, tapi maap aja, aku bukan. Hidup ini terus bergerak, siapa yang statis dia akan tertinggal. Aku ngga mau. Aku mau berubah.

Jujur, mengambil langkah pertama untuk keluar dari zona nyaman itu sulit memang. Rasa ragu-ragu, takut, minder, dan ngga yakin terus membayangi. Gimana kalau orang memandangku aneh? Gimana kalau aku ngga dipedulikan? Gimana kalau orang-orang ngga suka aku? Gimana kalau mereka memandangku sebelah mata? Apa mereka Jaja Miharja? Beribu-ribu pertanyaan bernada pesimis berseliweran di kepalaku.

Tapi akhirnya dengan bersenjatakan Basmalah dan keberanian yang ala kadarnya, kucoba untuk lebih aktif bersosialisasi dengan sekitar. Awalnya sederhana, kucoba untuk menyapa orang sekitar, misalnya mengatakan “permisi” ketika melewati tetangga, satpam komplek, petugas mall yang sedang ngepel, dan pohon besar di daerah angker. Kemudian alih-alih kabur, kucoba untuk tersenyum dan menyapa “hai” ketika bertemu dengan orang yang kukenal. Nampak sederhana. Tapi bagiku saat itu, untuk memulai rasanya… oh men, sulit sekali. You have no idea seberapa besar rasa malu, dan gengsi yang harus kutekan. Tapi benar apa yang dikatakan orang-orang kalau bisa itu karena biasa, biasa itu karena dipaksa. Setelah terus memaksakan diri, lama-kelamaan hal itu menjadi kebiasaan yang spontan kulakukan.

Ngga berhenti sampai situ, kudorong kakiku melangkah lebih jauh lagi dari zona nyaman dengan mengikuti organisasi ROHIS. Dan seperti yang dikatakan Karen Salmansohn,

“..taking the first step forward is always the hardest, but then each step forward gets easier and easier, and each step forward gets you closer and closer until eventually what had once been invisible starts to be visible and what once felt impossible starts to feel possible.”

Iya, mengambil langkah pertama adalah part tersulit, jauh lebih sulit dibanding buang air besar tanpa pipis terlebih dahulu. Tapi setelah mengambil langkah pertama, langkah berikutnya akan terasa jauuuh lebih mudah. Dan begitulah. Setelah aku memaksakan diri setengah mati mengambil langkah pertama dengan menyapa sekitar, bergabung dengan organisasi ngga lagi terasa terlalu sulit. Berinteraksi dengan para anggota yang notabene asing  pun ngga lagi kerasa beban banget. Kecuali berinteraksi dengan petugas angkut di pasar, itu beban banget karena interaksinya sambil gendong beras 10 kilo.

Kalau ditanya apa sekarang aku masih introvert apa ngga, jujur jawabannya masih, karena sampai sekarang pun aku masih suka nikmatin waktuku sendirian. Hey, there’s a thing that can’t be changed, right? Tapi kalau ditanya apa aku masih seintrovert dulu apa ngga, jawabanku sih NO. Ngga tau gimana mas dhani. Dengan bangga kukatakan sekarang aku ngga seintrovert dulu. Mungkin aku ngga bisa berubah jadi pure extrovert, tapi paling ngga aku bisa berubah jadi introvert yang lebih terbuka. Hope so. Sampai sekarang pun aku masih terus mencoba dan belajar. Doakan aku ya!

Berubah!

“Hidup ini indah, kita ngga dikasih pilihan bagaimana memasukinya, tapi dikasih banyak pilihan bagaimana menjalaninya…
…dan mengakhirinya.”

Senin, 31 Maret 2014

Seputar Alasan

ah, konsisten itu susah men. konsisten ngeblog salah satunya. menurutku susah, tapi kayaknya bagi sebagian orang cipil. tiap buka dasbor blog suka kagum, iri, dan stres sendiri ngeliat postingan baru dari blogger-blogger yang kufollow. salut, pada rajin-rajin dan kaya ide banget. ada malah yang tiap beberapa hari sekali ngepost postingan baru. frekuensi dia ngupdate blog lebih tinggi ketibang frekuensi aku mandi di musim hujan. dan yang lebih bikin dengki, biarpun ngepost di waktu yang sempit dan berdekatan tapi tulisan-tulisannya tetap fresh dan berkualitas. bukan main. mereka awesome. aku asem.

btw kalian tau ngga apa bedanya mario teguh, yamaha mio, sama aku? mario teguh itu motivator, yamaha mio itu motor, sedangkan aku penari tor-tor procrastinator. layaknya telor asin yang udah dicap, pikiranku pun udah dicap, dan tulisan capnya adalah 'why do you do it now if you can do it tomorrow?'. jadi begitulah. udah buka blog, ketik beberapa kata, lalu cap tadi terbaca otak. otak mengirim pesan ke syaraf, syaraf menyalurkan pesan tadi ke seluruh tubuh. isi pesannya 'you'll better do it tomorrow'.

see, i just can't help it..

dan minggu-minggu ini alasan untuk menganak tirikan blog makin bertambah dikarenakan beberapa hal. pertama, kakakku sakit, dan mamaku pun kondisi badannya kurang fit, so i have to take care aya, my niece. by myself. bikin makan, nyuapin, mandiin, temenin main, semuanya deh, kecuali urusan buang air. maksudnya buang air bukan dia mainan air dibuang-buang, tapi yah.. you know what lah.. jadi ketika aya bilang kalau dia dapat 'panggilan alam', maka yang kulakukan adalah jejeritan, bangunin mama, dan menyerahkan aya ke mama macam pelari estafet menyerahkan tongkat ke pelari berikutnya. bedanya tongkat estafet ngga kentut.

ditambah lagi suatu hari kuajak aya jalan-jalan. di perjalanan kita melewati abang-abang jualan mainan. entah aya pernah belajar di sekolah ninja mana, yang jelas dia bisa melakukan satu jurus ninja, namanya puppy eyes no jutsu. matanya membulat membesar, tatapannya memelas berkilau-kilau, wajahnya innocence menggemaskan.

"aya mau beli mainan dong.." pintanya.

di bawah pengaruh jurus itu, mustahil untuk berkata tidak. kami pun mampir beli mainan. kusuruh dia untuk milih mau beli mainan apa. ngga lama, dia menyodorkan mainan yang membuatku terkejut.




aaaak, ya ampun, masih adaaa!! mainan ini mainan kesukaanku waktu kecil. aku nyebutnya BP, singkatan dari barbie palsu karena cara mainnya mirip main barbie, bajunya bisa diganti-ganti. ceweknya pun cantik-cantik mirip barbie. tapi karena bukan barbie beneran kusebut barbie palsu. mungkin kalau bekennya di jaman sekarang namanya BKW bukan BP. Barbie KW.

kami pun cepat-cepat pulang dan segera main. orang-orangan punyaku kunamai susan, sedang punya aya dinamai sintia. namanya orang lagi seneng-senengnya, hampir tiap saat kami main sintia (yes, she called it main sintia). tapi setelah berjalan berapa hari lama-lama bosan juga main sintia terus. sayang, yang ngerasa bosan aku doang, aya ngga. dia masih seneng main sintia. bahkan sampai sekarang. dan dia ngga mau main sintia sama yang lain, maunya sama aku doang. ngga peduli entah aku lagi sibuk, lagi galau, atau lagi sibuk galau. pokoknya main sintia.

alurnya selalu sama. aku sedang di kamar, kemudian sambil mengendarai otopetnya, aya datang nyamperin ke kamar dan ngajak main sintia. aku nolak, tapi kemudian aya ngeluarin jurus puppy eyes no jutsunya dan tiba-tiba aku hilang kesadaran. ketika akhirnya sadar, aku sedang makein susan baju olahraga. 

aah, aku harap aku bisa sesegera mungkin ngebujuk mama untuk bikin perapian di rumah supaya bisa "secara ngga sengaja" ngejatohin sintia ke perapian yang nyala. masa bodo dengan fakta bahwa aku tinggal di daerah beriklim tropis yang cuaca terdinginnya pun bisa dihadapi dengan menyantap semangkuk indomi panas.

kedua, orang bilang apa yang kamu panen hari ini merupakan hasil dari benih  yang kamu tabur di hari lalu. mbuh dulu aku nabur benih apa, yang jelas minggu-minggu ini aku lagi panen tugas. berlimpah ruah. kalau manen semangka atau rambutan enak, bisa dijual dapet duit. lah kalau manen tugas? dijual bukan dapet untung, tapi dapet nilai E dari dosen. dapet nilai E lulusnya lama. lulus lama digunjingkan orang-orang. digunjingkan orang-orang malu. malu akhirnya stres. stres akhirnya bunuh diri. bukan main efek domino yang ditimbulkan tugas. 

berhubung aku ngga mau hidupku berakhir seperti itu, maka ya mau ngga mau tugas harus keselesaikan. jari-jari serasa lagi aerobik saking banyaknya ketikan. ada teman yang bilang jari-jari tanganku jempol semua karena semuanya bantet sekel gendut-gendut. lihat saja nanti ya, begitu semua tugas rampung, jari-jari tanganku jadi kelingking semua!

dan hal ketiga yang membuat blog jadi terkesampingkan adalah .... i have a lot of book to read *heavy breathing*. what a pleasant distraction. buku yang kemarin kubaca adalah seri dari diary of a wimpy kid. telat emang sih baru baca sekarang, tapi lebih baik telat baca kan daripada telat datang bulan tanpa ikatan sah. 

jadi ya begitulah kenapa baru bisa update lagi sekarang. hehe.
Kamis, 20 Maret 2014

Interview Kerja? Aku Siap, Aku Siap!

postingan ini lanjutan dari postingan sebelumnya. yang belum baca, baca dulu disini ya..

aku siap, aku siap! berangkat!

rumahku terletak di dalam komplek perumahan. untuk menuju jalan raya harus jalan dulu sampai depan gerbang perumahan. ngga harus jalan sih, naik sepeda atau motor juga bisa, karena ada tempat penitipan motor dan sepeda di dekat gerbang depan. dulu aku pun sering naik sepeda dari rumah dan titip disana. tapi semua itu berubah sejak aku beratraksi loncat indah ke dalam got bersama sepeda. sepedaku pun rusak dan jadinya ngga bisa dipake lagi. hiks.

yang menyebalkan sejak kejadian itu, tiap ada orang yang bertanya padaku apa aku bisa naik motor, jerapah dan sahabatku yang lain akan segera nyeletuk, "boro-boro naik motor, dia naik sepeda aja nyungsep ke got!"

jadi khawatir. bayangin kalau misalnya ada cowo ganteng macam kakak al yang pengen kenalan, lalu dia nanya ke temennya, "eh, lu kenal oci ngga?"

dan temannya menjawab, "oh, oci yang naik sepeda aja nyungsep ke got?"

lalu kakak al pun balik kanan, bubar jalan. miris. seandainya dijadiin ftv mungkin judulnya "cintaku terhalang got dan sepeda".

aku terus berjalan menuju pangkalan angkot. setelah beberapa lama berjalan, sensasi ngga mengenakan menghinggapi kakiku. rasanya perih perih nyoy kalau kata bang ocid. perih di daerah tumit atas, kelingking, dan bawah jempol. aku berhenti sejenak dan melihat kakiku. ternyata lecet gara-gara sepatu. aku pun bimbang, antara beli hansaplas dulu ke alfa atau lanjut jalan. berhubung jarakku lebih dekat ke angkot, maka kuputuskan untuk tahan saja dulu sakitnya dan segera naik angkot.

setelah beberapa menit perjalanan, aku tiba di tempat janjian yang telah aku dan jerapah sepakati. aku turun dari angkot. tampak jerapah sudah menunggu.

"kakinya kenapa?" tanya jerapah ketika melihat aku berjalan dengan terpincang-pincang dan tertatih-tatih, persis kangguru main engklek.

"lecet." aku memperlihatkan lecet di kaki seraya meringis tapi tetap manis kayak kue lupis yang dimakan mila kunis.

"ciee, sepatu baru, kenalan dooong.." ujar jerapah. berhubung dia anak masa kini yang gaul sosmed, kenalannya bukan dengan nginjek sepatu, tapi dengan kirim mention "folbek eeaa" ke akun sepatuku. (maksa. bodo. weee.)

"terus kita kemana nih? tempat banknya dimana?" tanyaku

"ng.. ngga tau," jerapah menjawab dengan tanpa dosa "tapi kata temennya onta (onta ini kekasihnya) sih di sekitar sini, kita jalan aja, nyari."

daerah itu memang daerah padat pertokoan. barisan ruko-ruko berjejer sepanjang jalan. kami pun berjalan menyusuri deretan ruko setapak demi setapak. aku berjalan tertatih-tatih. kakiku makin cenat-cenut. tiap langkah yang kuambil seperti siksaan.  andai alm. meggy z ada di posisiku saat ini, dia pasti nyiptain lagu sakit hati dan sakit kaki, bukan sakit gigi. daripada sakit kaki, lebih baik sakit hati iniii, biar tak mengapaa..

jauh berjalan sampai ujung ruko, tapi bank tempat tujuan kami belum juga ditemukan. kakiku mulai lemah tak berdaya.

"disitu ada satpam tuh, mending kita tanya deh," usulku ketika melihat sesosok satpam sedang berdiri dengan gagahnya.

kami pun menghampiri sang bapak satpam dan bertanya.

"pak, kalau bank B**N lokasinya dimana ya pak?"

"wah, kalau bank B**N mah disana neng!" bapak itu menunjuk ke arah kedatangan kami. aku lemas. kakiku kena serangan jantung ringan. kami balik arah, berjalan lagi ke arah kedatangan kami tadi dengan gontai dan kaki yang makin nyut-nyutan.

akhirnya, bank tujuan kami pun ketemu. lokasinya ternyata berada di dekat tempat awal kami janjian tadi. jgerr. aku mau pingsan. kakiku mau menjerit pilu dengan penuh nestapa. jerapah mau kentut. jokowi mau nyapres.

kami segera masuk. seorang satpam menyambut kedatangan kami lalu menyuruh kami naik ke lantai 3. di lantai 3 sudah berkumpul beberapa orang yang juga akan ikut psikotes. ngga berapa lama, seorang mas-mas dari bagian hrd datang. setelah memperkenalkan diri lalu dilanjut berbicara beberapa patah kata pembuka dan penjelasan, dia mulai membagikan selembar kertas mirip kertas ljk sekolah dan sebuah buku soal untuk masing-masing orang.

soal dalam buku tes itu berhubungan dengan karakter personal. setiap soal berisi 2 pernyataan, dan cara mengerjakannya, kita harus memilih satu dari dua pernyataan tersebut, mana yang paling mendekati karakter kita. contoh:

1. A. saya habis ngupil, upilnya dipeperin ke bawah meja.
    B. saya habis ngupil, upilnya dikumpulin, digumpalkan sampai besar untuk bahan isi meriam.

2. A. saya menolak datang ke nikahan mantan
    B. saya datang ke nikahan mantan, kasih amplop kosong, makan sebanyak 3 hari makan porsi kuli kopra

ya begitulah kira-kira. soal yang dikasih ada sebanyak 80an. setelah beberapa menit, sebagian besar di antara kami sudah selesai mengerjakan tes. aku dan jerapah membereskan perlengkapan tulis kami, bersiap-siap pulang.

tak lama waktu habis. mas-mas hrd mengumpulan semua kertas ljk yang sudah selesai. aku dan jerapah sudah mengambil ancang-ancang untuk bangkit dari kursi. tapi bukannya mempersilahkan pulang, mas hrd malah membagikan lagi kertas ljk dan buku soal baru. walaah, ternyata belum selesai. aku dan jerapah kecele bin tengsin.

sudah terbayang-bayang mau pulang, ditambah lapar dan perih yang melanda kaki membuatku kurang konsen mengerjakan tes ini. tes ini menyangkut seputar dunia kerja. tiap soal berisi kendala dan masalah yang kemungkinan terjadi ketika bekerja, lalu disediakan empat opsi tindakan yang mungkin dilakukan.

kepalaku berkunang-kunang. perut mengerang-ngerang. kaki kejang-kejang. kubaca soal berikutnya tanpa semangat.

anda melakukan presentasi di depan nasabah, tapi dia tampak tak tertarik dan menolak. apa yang anda lakukan? 
a. mengulang presentasi dan menekankan di bagian keunggulan produk anda
b. sewa preman kekar dan sangar menggantikan anda presentasi
c. menangis meraung-raung di kaki nasabah, memohon agar dia tertarik
d. tutup presentasi, selesaikan, cari nasabah lain

heh, bodo amat, dia ngga mau ya udah, aku tutup presentasi, selesaikan, cari nasi padang dan beli hansaplas, rutukku dalam hati sambil memilih jawaban d. kuselesaikan soal-soal tes itu dengan asal. jerapah di sebelahku pun tampak sudah penat dan tak bersemangat.

"aku laper nih.." bisiknya pelan. ah, ternyata kami tak hanya sahabat sehati, tapi juga sahabat seperut.

mas hrd kembali membagikan kertas ljk dan buku soal baru setelah tes kedua selesai. kali ini tes logika. ya Tuhan, makan nasi nambah 2 kali aja begah, apalagi makan soal. aku sudah putuskan kalau setelah ini mas hrd bagiin soal lagi, aku akan tolak dengan halus sambil berkata, "ngga ah, makasih mas, udah kenyang." tapi ternyata tes ketiga tadi tes terakhir. jam menunjukan pukul 11. mas hrd mengijinkan kami semua untuk istirahat. yes yes. aku dan jerapah yang sudah ngga sabar pengen segera keluar hanya mendengarkan sekilas instruksi lanjutan dari mas hrd. yang kami dengar hanya kumpul lagi disana jam 1.

aku dan jerapah segera melesat dengan kecepatan tinggi mendekati kecepatan cahaya menuju minimarket terdekat untuk jajan. ngga lupa juga beli hansaplas untuk kakiku. ini penampakan kaki setelah pake hansaplas. betewe hansaplasnya wutu anet, gambar karakter cars. :3

ada kepala kucing nongol, pengen ikut nampang juga dia
menunggu hingga jam 1, kami berdua duduk-duduk di trotoar rumput pinggir jalan sembari ngemil dan popotoan. serasa lagi piknik. kurang rantang sama tiker aja. jam 1 kurang 5an, kami balik lagi ke tempat tadi. kami siap untuk interview! yeah!

di perjalanan kami berpapasan dengan mbak yang tadi juga ikut psikotes. kita sebut saja namanya mbak mawar. kami pun saling lempar senyum, karena kalau lempar lembing ngga ada tombaknya, kalau lempar jumroh lah kan kita bukan setan.

"mbak berdua lulus tes juga ya?" mbak mawar bertanya membuka percakapan. 

kami berdua bengong, "eh, lulus tes?"

"iya, tes yang tadi. kan tadi udah dipasang pengumuman di depan pintu yang lulus tes siapa aja. yang lulus lanjut interview jam 1, yang ngga boleh pulang," terang mbak mawar.

aku dan jerapah syok ringan, lalu berlari menuju pintu. benar saja. disana tertempel selembar kertas pengumuman lulus tes. dan nama kami berdua........

ngga ada.

ngga ada.

ngga ada. *dapet piring cantik*

kita gagal tes. sekarang aku tau perasaan indra widjaya waktu gagal idol.

"i-ini kapan dipasangnya mbak?" 

"udah dari tadi kok,"

sontak aku dan jerapah pun ngakak. gantian mbak mawar yang bengong ngeliat kita ketawa membahana. duh, efek lapar dan kaki nyut-nyutan, ngga dengerin dengan seksama intruksi lengkap dari mas hrd dan akhirnya 'piknik' sia-sia di pinggir jalan. 
Jumat, 07 Maret 2014

Psikotes Kerja? Aku Siap, Aku Siap!

beberapa hari yang lalu, jerapah menghubungiku minta ditemani ke sebuah bank untuk ikut psikotes kerja. aku mengiyakan meski sebenarnya jadwal kegiatanku hari itu sangat sibuk. paginya aku harus ngelakuin penelitian tentang berapa bungkus arem-arem yang dibutuhkan untuk mengenyangkan perut orang dewasa. siangnya nonton ftv dilanjutkan dengan tidur siang. sorenya ngadain penelitian lagi dengan judul berbeda, tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk pergi mandi setelah ngalungin handuk. sibuk lah pokoknya. tapi apa boleh buat, demi sahabat, aku rela meng-cancel jadwal penelitian dan nonton ftv. ngga berapa lama, jerapah mengabari lagi kalau lowongan yang tersedia disana ternyata untuk dua orang.

"ikutan aja," kata jerapah, "siapa tau kan kita keterima berdua kerja bareng."

okelah. maka aku pun segera mempersiapkan perlengkapan yang kira-kira dibutuhkan. karena ini psikotes, maka perlengkapan tempur yang harus dibawa selain cv dan kawan-kawannya adalah pensil 2b, rautan, penghapus, dan pulpen. berasa anak sekolahan mau UN ya. tadinya aku mau pakai seragam SMAku dulu biar lebih menjiwai, sayang udah ngga muat.

psikotes dimulai jam 9. jam setengah 8 kurang aku sudah rapi jali necis klimis ayu kemayu. siap berangkat. aku pun melangkah ke rak sepatu, mencari sepatu yang lumayan formal untuk momen macam begini. aku punya 3 kategori alas kaki, yang pertama alas kaki untuk rumah dan warung. yang masuk kategori ini diantaranya sendal jepit 10ribuan boleh beli di itc dan sendal hotel boleh bawa abahku pulang dinas luar kota. yang kedua alas kaki buat ngegaul macam sepatu kets dan sendal-sendal yang bagusan. dan yang ketiga alas kaki untuk acara formal dan kerja.

untuk kategori ketiga, kebanyakan yang ada di rumah adalah sepatu dan sendal berhak tinggi. ulah mamaku tersayang yang maksud hati pengen punya anak trendy tapi apa daya anaknya nerdy. beliin banyak alas kaki berhak buat anaknya, tapi di mata anaknya nampak seperti egrang jadi jarang dipakein. sebenarnya rata-rata haknya ngga tinggi-tinggi banget sih, kalau diukur masih lebih tinggi gengsiku, tapi tetep aja rasanya kurang nyaman bagiku untuk make alas kaki berhak tinggi. maka yang lebih sering kupakai adalah sepatu tipe moccasin yang haknya normal.

sedihnya, sebelah sepatu tercintaku itu digondol anjing beberapa hari yang lalu. jahat ya anjing itu, teganya dia memisahkan sepasang pasangan yang sudah ditakdirkan bersatu. hih. kalau anjing itu main sinetron, dia pasti jadi pemeran antagonis macam miska di cinta pitri yang selalu nyoba misahin fitri dan farel.

betewe ngomong-ngomong masalah anjing, aku heran deh sama iklan minuman bermerk ponari sweat itu. udah pada liat kan? iklannya itu bercerita tentang seorang cewe cakep yang lagi joging. ketika sedang lari-lari kecil, dia ngelewatin rumah yang ada anjingnya. entah dapet bisikan setan jail darimana, dia iseng ngeledekin anjing itu dengan meletin lidah. anjing itu pun marah, emang dia ikan apa dimelet-meletin? maka anjing itu beranjak ngejar cewe itu. cewe itu pun lari menghindari si anjing, lari dengan penuh gaya seperti penjaga pantai di film baywatch. wajahnya tersenyum santai dan tetap terlihat cantik.

oh, beach please. orang macam apa yang bisa tetap santai, gaya, dan tersenyum manis ketika sedang dikejar anjing? bukan main. aku sendiri pernah dikejar anjing, dan boro-boro senyum cantik, yang kulakukan ketika itu adalah lari terbirit-birit sekencang mungkin sambil nangis jejeritan manggil-manggil mama, lalu loncatin got tapi pijakan kaki ngga pas dan akhirnya malah nyusruk. dan aku pulang sambil nangis dengan langkah terseok-seok karena kaki berdarah. paradoks banget ya dengan cewe itu. 

menurutku ada dua kemungkinan kenapa cewe itu bisa tetep santai dan ngga takut ketika dikejar anjing. pertama, dia punya peliharaan yang lebih galak dan ganas dari anjing, mungkin godzilla atau dosen killer. kedua, dia biasa dikejar-kejar, entah dikejar tramtib, rentenir, atau dikejar bayang-bayang masa lalu.

oke, kembali ke cerita. aku pun bengong di depan rak sepatu, bingung mau pake sepatu yang mana.

"pakai sepatu yang ini aja nih." mamaku menyodorkan sepasang sepatu hak tinggi. sepatu yang sudah lamaaaa banget dibelikan mama untukku tapi ngga pernah kupakai sama sekali. haknya ngga terlalu tinggi, sekitar 5 senti. aku menghela napas. ya sudahlah daripada ngga ada, pikirku pasrah sambil memakai sepatu itu kemudian segera berangkat.

aku siap! aku siap!

..to be continued

lanjutannya menyusul ya di part 2, biar kayak film-film beken ada part-partnya. ciao!

Sabtu, 08 Februari 2014

Sejenak Nostalgia

halo februari!
sudah sebulan lebih kehidupan berjalan di tahun 2014. gimana kabarnya sejauh ini, baik-baik aja? kesehatan oke? keuangan bagus? asmara lancar? kalian melihat gunung? dimana?

oke, maaf, tadi dibajak dora. kasian dia, habis berpetualang di kebun strawberry, dia tersesat dan tak tahu arah jalan pulang. iya, dia habis berpetualang sama vokalis rumor. boots ngga ikut gara-gara munculnya peraturan yang ngelarang topeng monyet. dia takut kena razia dan ditangkep, jadinya dia ngga main sama dora lagi. sun go kong pun sekarang lagi ngumpet di gua huakwo, takut kena razia juga. kasian tong sam cong, sekarang dia mengembara ke barat cuma berdua sama adik sah setelah sebelumnya ti patkay mati ditabrak burung. burung yang nabrak ti patkay itu akhirnya mendapat hukuman dari raja neraka. bukan hukuman 1000 kali reinkarnasi, tapi hukuman terbang melewati celah antara dua pipa hijau yang saling berhadapan secara vertikal.

duh, jadi melenceng jauh gini. sudahlah, mari kita lanjut..

beberapa hari yang lalu, aku berkumpul bareng teman-teman smaku. dan biasa, kalau cewe-cewe udah ngumpul, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah ngerumpi. kami pun ngobrol, membahas tentang ini itu, segala macam. kemudian obrolan  kami sampailah pada cerita tentang masa sma dulu. tentang masa-masa labil kita. tentang waktu dimana tulisan gede kecil masih dianggap keren. tentang zaman dimana friendster menjadi media sosial paling heitz.

ah, ya ampun, masa-masa itu..
tiba-tiba jadi terkenang..

waktu sma, aku punya sahabat dekat, sebut saja namanya miss lebaii (iya pake i dua, bukan pake y). miss lebaii adalah julukan dia ketika sma. kalau diminta mendeskripsikan dia dengan satu kata, lihat aja nama julukannya. iya, lebaii. cara berbicaranya ekspresif. kalau bercerita, badan dan tangannya ngga mau diem, ikut "berbicara". tindak-tanduknya pun pecicilan, kadang suka tiba-tiba badannya jojogetan sendiri. heboh deh anaknya. tapi seru, baik dan rajin menabung pula (bagian akhir sekedar cari aman, takut dia baca. hehe.. :p)  

aku pernah baca sebuah quote yang berbunyi, "sahabat baik ngga akan ngebiarin kamu ngelakuin hal gila...
..sendirian."
dan itu benar adanya. banyak hal gila yang dulu sering kita lakukan. seperti kata bryan adams, we were young, and wild, and free.

kita pernah berdebat hanya karena ngeributin lebih mending mana, ngga tau malu atau ngga punya malu. saling ngotot dan ngga mau kalah, akhirnya jam istirahat kita berkeliling, nanyain satu-satu semua orang yang kita kenal, mending ngga tau malu apa ngga punya malu. hasilnya? mbuh. wong lupa kita hitung banyakan yang jawab apa. haha.

di smaku dulu, masjidnya punya dua lantai. lantai bawah untuk lelaki, lantai atas untuk perempuan. sebagaimana bangunan berlantai dua, di atas disediakan balkon dikelilingi tembok setinggi dada. dan disinilah kami lakukan kegilaan kami yang lain. setiap habis salat, seringkali kami berdiri di balkon, melihat pemandangan di bawah, nyari orang yang kita kenal, manggil namanya kenceng-kenceng, lalu buru-buru ngeringkuk ngumpet sambil cekikikan ngebayangin orang itu celingukan nyari siapa yang manggil namanya. ngga berapa lama setelah keadaan dirasa sudah aman, kami berdiri, melihat ke bawah lagi mencari korban berikutnya.

sebagaimana anak muda yang lagi beranjak gede, kami berdua terkadang suka khilaf kalau melihat kakak kelas atau adik kelas yang berwajah kiyut. dan masa itu, pernah kami kesengsem sama kakak kelas yang wajahnya mirip salah satu vokalis yovie n nuno. karena kita ngga tau namanya, kita panggil kakak itu dengan sebutan kakak BAMPIO, singkatan dari Biarkan  Aku Menjaga Perasaan Ini Oh. lagu itu memang sedang heitz pada masa itu. setiap kali berpapasan atau kakak itu melewati kelas kami, selalu lagu itu kami nyanyikan dengan segera. kalau ada pembaca tulisan ini yang semasa SMA-nya dulu sering banget ngedenger lagu itu dinyanyiin di dekatnya, salam manis manja dari kami berdua ya, kakak bampio! :)

ah, ya ampun, masa-masa itu..

layaknya hubungan pacaran, hubungan persahabatan pun ngga selalu adem ayem gemah ripah loh jenawi. begitu pula dengan kami. waktu kenaikan kelas tiga, kelas kami terpisah, ngga sekelas lagi. awalnya masih baik-baik aja, masih sering ketemuan saat jam istirahat dan pulang bareng. tapi lama-lama dia mulai asik dengan teman sekelasnya dan begitu pun aku dengan teman sekelasku. kadang aku masih suka main-main ke kelasnya, tapi rasanya aneh dan kurang nyaman harus ikut nimbrung ketika dia dan teman-temannya asik ngobrolin hal yang aku ngga ngerti. jadi pelan-pelan aku ngejauh, ngga terlalu sering bareng dia lagi dan lebih milih sama teman sekelasku.

beberapa hari kemudian, ketika sedang asik main friendster, ngga sengaja terlihat satu postingan baru di bulbo dari miss lebaii. dari dulu kadar kepoku memang tinggi. penasaran, segera postingannya kubuka dan kubaca. isinya tentang dia kecewa denganku karena ngerasa aku ngejauh. dia ngerasa aku ngelupain teman lama karena ada teman baru. jger. aku shock. kaget. bumi gonjang ganjing.

sejak itu, terjadi perang dingin di antara kami. bukan perang saling lempar es batu, tapi saling ngediemin satu sama lain. mungkin kita sama-sama gengsi untuk menyapa dan minta maaf duluan. juga sama-sama keras kepala ngga mau ngaku salah. maka kita saling mengacuhkan satu sama lain. tapi ngga berlangsung lama kok, beberapa hari kemudian kami baikan lagi. entah gimana, tiba-tiba aja baikan. mungkin karena kita sama-sama saling rindu.

ah, ya ampun, masa-masa itu..

benar kata orang, masa SMA adalah masa yang indah, masa yang bila terkenang lagi di kemudian hari, mampu membuat kita tersenyum geli. 

ah, masa muda.. 

Senin, 27 Januari 2014

Renungan Tentang Jomblo

aku single. atau dalam bahasa anak muda jaman sekarang : jomblo. jujur, aku sendiri sebenarnya ngga merasa bermasalah dengan status ini. i'm happy enough, even without a man who gives me a bouquet of flower and says 'i love you' at least twice a day. i'm fine.

tapi bagi kebanyakan orang, termasuk teman-temanku diantaranya, kayaknya jomblo itu masalah. entahlah kenapa, mungkin mereka  kebanyakan baca tweetnya @radityadika, @poconggg, dan akun-akun lain yang merasa lucu menjadikan jomblo sebagai bahan lelucon sehingga akhirnya jomblo nampak hina.

padahal apa yang salah dengan jomblo? apa yang salah dengan orang yang belum menemukan pasangan yang tepat? kalau emang belum ketemu jodohnya ya mau gimana? masa mau dipaksain pacaran sama orang yang ngga begitu 'klik' cuma karena ngejar status? itu status apa maling sampe kekeuh banget ngejar?

jomblo, single, lajang, atau apapun itu namanya, merupakan fase yang nanti juga akan berakhir dengan sendirinya ketika datang waktu yang tepat untuk mengakhiri. nikmatin ajalah fase ini, enjoy your freedom before it's over.

rayakan kebebasan sebelum muncul orang yang akan mengekang kamu lebih dari yang orang tua kamu lakukan. rayakan kebebasan sebelum muncul orang yang memberi kamu larangan ini itu lebih banyak dari larangan yang dikasih orang tua kamu. rayakan kebebasan, sebelum hidup kamu disibukan dengan drama-drama yang apeu banget macam telat sms aja ngambek, sms ngga dibales marah-marah, lupa tanggal jadian ngomel, status fesbuk ngga di-like murka, kesiram sambel ngamuk, dan drama lainnya yang ngga kalah absurd.

nikmati waktu yang ada, habiskan dengan orang tua dan para sahabat. bukan rahasia umum kalau pacaran bikin orang lupa keluarga dan lupa teman. jadi curiga, jangan-jangan salah satu kegiatan orang pacaran itu saling jedotin kepala ke tembok sampai sedikit amnesia, makanya mereka sampe bisa lupa orang tua sama temen gitu.

sahabatku sendiri semenjak punya pacar jadi jarang ikut ngumpul bareng lagi. ada waktu luang dipake bareng pacar, kemana-mana bareng pacar. berasa di dunia cuma ada mereka berdua, dan yang lain cuma makhluk astral yang ngga nampak wujudnya. hiks, sedih jenderal, sedih. begini toh rasanya dicampakan. #halah #ikutandrama

kalau bicara dari sudut pandang agama, terutama agamaku,pacaran itu sendiri sebenarnya sangat ngga dianjurkan. lha wong belum ada ikatan sah, belum ijab qabul, udah manggil ayah bunda. kasian kan kalau putus, nikah aja belum udah jadi duda janda. dan setelah putus, gimana ngurus harta gono gininya coba, lihat yang sah aja kayaknya ngurusnya riweuh. cape deh.

makanya kalian yang jomblo, udahlah ngga usah sedih bin frustasi gitu. abaikan ledekan mereka yang menghina, mari kita balas dengan prestasi! u yeah! mengutip tweetnya @jukihoki, kalau ada yang ngeledek "truk aja gandengan, kok elo ngga?" balaslah dengan "iya, gue bukan truk gandeng, gue pesawat jet. lebih keren."

sedap. muhahahahaaa.

yah, intinya apapun statusnya, entah itu single, in a relationship, married, atau janda-duda sekalipun, nikmatin aja setiap fasenya. setiap fase pasti ada sisi enak dan ngga enaknya kok. juga jangan lupa kita hargai dan hormati perbedaan SARAS (Suku, Agama, Ras, Antar golongan, Status) di antara kita.

salam jomblo

Jumat, 24 Januari 2014

Untuk Kasih Tak Sampai

Kau bintang. Tinggi, tak terjangkau, jauh. Bukan terpisah oleh jarak ribuan tahun cahaya, tapi terpisah oleh garis takdir.

Kau dongeng. Fantasi dalam duniaku. Dunia dimana naga besar penyembur api dan sekuali emas di ujung pelangi terasa lebih nyata dibandingkan sosokmu.

Kau mimpi. Mimpi yang tetap akan jadi mimpi. Bayangan yang menghilang ketika aku terbangun menatap dunia nyata.

Kaulah tangan yang tak bisa kutepuk, hati yang tak mampu kusentuh.

Rabu, 01 Januari 2014

Seputar Tahun Baru di Rumah

haee, selamat tahun baru semuanya! huuuuh huuuuh! *suara lagi niup gorengan panas* *karena niup terompet udah terlalu mainstream*

bermacam-macam hal orang lakukan untuk ngerayain tahun baru kemaren. ada yang pasang bakaran buat bakar-bakar, ada yang pasang kembang api, ada yang pasang tenda buat ngumpul, ada yang pasang lapak jualan, ada yang pasang aksi nyopet di tengah keramaian, dan ada juga yang pasang muka sendu karena cuma ngerayain di rumah.

untuk yang kategori terakhir, jangan sendu jangan sedih, tahun baru di rumah pun menyenangkan kok, banyak hal bisa dilakukan di rumah ketika tahun baru. apa aja, mau tau? mau tau aja apa mau tau banget? duh, soooo yesterday, 2013 banget yeee.. nah, ini dia!

1. nonton tivi
sesadis-sadisnya kamu ngumpat acara tivi karena tayangannya yang ngga mutu, tapi tivi bisa berubah jadi sahabat yang pengertian dan menyenangkan bagi orang-orang yang malam tahun barunya di rumah. film-film bagus bertebaran di setiap stasiun tivi. siaran live yang meliput acara-acara musik dari pusat keramaian pun ada. aku sendiri lebih suka nonton acara panggung musik dari tivi daripada nonton langsung. bayangin kalau nonton langsung dari sana, udah mah rame dempet-dempetan, nontonnya berdiri, ngga bisa sambil ngemil, dan kalau sial, dapet tempat di deretan belakang dimana yang manggung cuma keliatan segede batang korek. belum lagi tempat rame gitu kan biasanya rawan copet. kalau copetnya ganteng macam adipati dolken dan yang dicopetnya hati sih ngga papa.

lebih enak nonton dari tivi kan, wajah artis yang manggung kelihatan jelas, dan nontonnya pun bisa sambil leyeh-leyeh santai. apalagi kalau ditemani cemilan dan minuman. sedap.

2. cengkrama bareng keluarga
keluarga itu selalu ada, ibarat peranakan reksona dan mekdi, setia setiap saat 24 jam sehari 7 hari seminggu. eh btw gimana bentukannya ya peranakan reksona dan mekdi? deodoran wangi ayam goreng? atau ayam goreng bumbu deodoran? ah sudahlah, ngga usah dipikirin, lanjut aja ke paragraf berikutnya.

nah, melewati malam tahun baru bareng keluarga pun menyenangkan lho, banyak hal bisa dilakukan. bisa main kartu bareng, ngobrol bareng, atau masak besar terus makan bareng.

3. nonton kembang api
ngga usah jauh-jauh ke pusat keramaian kalau mau liat kembang api, di lingkungan sekitar kita pun pasti ada seorang atau beberapa yang pasang kembang api. kalau nyalain kembang api itu ibadah, hukumnya pasti fardu kifayah. yang ngerjain satu, tapi yang nikmatin banyak. ngga usah keluar modal, tinggal keluar rumah, dongakin kepala ke langit.

4. tidur
ini untuk yang tahun barunya pasang muka ngantuk. tapi mungkin bakal kurang nyenyak karena terganggu suara kembang api. sebagai alternatif, pasang penyumbat telinga biar ngga keberisikan, lalu bangun pas subuh ketika yang habis ber-euforia pulang dan siap-siap tidur. kemudian pasanglah kembang api sebanyak-banyaknya sebagai balas dendam! MUHAHAHAHAHAAHAAA!!!!

oke itu dia hal-hal yang bisa dilakukan ketika tahun baru di rumah. telat sih ya baru ngepost sekarang, tapi ngga papalah mungkin bisa berguna untuk tahun baru 2015 nanti.

selamat tahun baru 2014!