Pages

Senin, 27 Agustus 2018

Surat Untuk Kekasih Lagi

Halo lagi sayangku,

Kalau disuruh memilih antara musim hujan atau musim kemarau, dengan penuh keyakinan tanpa ragu, boleh dikunci jawabannya, aku akan memilih musim hujan. Bagiku musim hujan menyenangkan. Langit lebih teduh, aku ngga usah jalan sambil menyipit-nyipitkan mata lagi karena kesilauan. Udara juga lebih dingin, aku bebas dari biang keringat. Dan jangan lupa cinta dalam hidupku, mie instan, yang berkali-kali lebih nikmat disantap ketika sedang ramai hujan jatuh di atap. Aku suka musim hujan.

Namun musim hujan ngga sepenuhnya berisi hal yang kusenangkan saja. Ada juga sebelnya. Udara dingin bikin aku lebih sering pipis. Baru juga berapa menit lalu pipis, ngga lama udah mau pipis lagi. Belum lagi masalah sepatu basah yang bikin kaki lepek. Pakaian pun jadi sering kuyup. Mana jemuran susah kering. Pernah saking menirisnya stok baju karena masih pada basah, aku terpaksa mengiblatkan diri pada gaya fashion harajuku yang berkonsep tabrak warna alias pake aja apa yang ada. Kaos oren, jaket merah, celana biru, kerudung pink. Sekilas diliat orang mungkin aku disangka lagi cosplay jadi rainbow cake. Tapi bahkan dengan segala hal menyebalkan yang dibawanya, pendirianku ngga berubah. Aku tetap suka dengan musim hujan.

Hidup memang begitu, Tuhan ngga menciptakan hal-hal menyenangkan dengan komposisi 100% kesenangan. Pada hal yang paling kita senangi sekalipun, pasti ada aja yang bisa dikeluhkan di dalamnya. Pada akhirnya kita "dipaksa" berkompromi, berdamai dengan kekurangan untuk menerima seluruhnya dan menyenangi dengan seutuhnya.

Begitu pun dengan satu hubungan, ngga selalu sepenuhnya tentang bahagia. Jatuh cinta dengan segala rasa berbunga-bunga yang dibawanya ngga lantas menjadikannya lepas dari luka. Seperti yang saat ini sedang kita jalani. Kita saling berbagi senang, membuat memori yang mengundang senyum saat mengenang, dan menjadikan satu sama lain harinya lebih riang.  Tapi ada kalanya juga kita berbuat salah, menciptakan masalah, menjadikan pihak yang lain marah, sehingga hari itu terisi sedih yang tak sudah-sudah.

Kita ngga lepas dari kekurangan. Kita jauh dari sempurna untuk hanya mengenal bahagia. Kita ngga selalu baik-baik saja. Kita pernah menyakiti. Kita pernah mengecewakan. Kita pernah terluka. Kita pernah bersedih. Kita pernah tunduk pada ego. Kita pernah larut dalam emosi. Kita pernah dan nanti akan lagi.

Tapi ngga apa-apa.

Dengan segala hal menyebalkan yang pernah dan akan ada, pastikan rasa sayang kita akan selalu lebih besar dari semuanya. Sebagaimana pun mengesalkannya, denganmu selalu ada hal-hal menyenangkan yang masih ingin kurayakan keberadaannya. Dan pada akhirnya, ketika perasaan kita sedang dalam titik terbawahnya sekalipun, selalu akan ada jalan untuk kita kembali merasa baik-baik saja. Karena denganmu, aku selalu suka.

Salam sayang,

RJA

Surat Untuk Kekasih

Halo kamu di sana yang sedang sibuk-sibuknya, yang sebagian besar waktunya sedang banyak terpakai untuk menuntaskan tanggung jawab yang harus segera selesai, yang semakin kurus dan nampak lebih tirus karena pola makan dan tidur yang ngga keurus.

Kalau kamu lagi sibuk-sibuknya gini, aku ingin sekali ada di sana. Di deket kamu. Bantuin kamu. Berbagi beban tanggung jawab untuk ikut aku kerjakan sama-sama seandainya aku bisa. Dua lebih baik daripada satu kan? Kalaupun aku ngga bisa bantu, aku tetap ingin ada di sana nemenin kamu. Seduhin milo biar tetap semangat, pijitin pundak supaya lelahnya terangkat, dan ngasih peluk lama-lama sampai hilang semua penat.

Sayang sekali secara geografis kita kepisah jarak yang lumayan jauh, sampai 1344 km. Kamu bisa cek google map kalau ngga percaya. Tapi ngga usahlah, kamu sibuk, udah percaya aja sama aku.

Ngga papa kita jauh, karena dari jauh pun ada yang bisa kulakukan ketika harimu sedang sibuk-sibuknya. Mengirim doa misalnya, karena doa mampu menjangkau jauh melebihi jarak terjauh yang pernah tertempuh. Maka kini tak henti-henti aku mengirimi kamu doa, semoga apapun yang kamu kerjakan berbuah hasil yang baik. Semoga lelahmu sekarang nantinya bisa terbayar dengan manis. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.

Maka bersibuk rialah. Nikmati. Kerahkan seluruh kemampuan. Berlelah-lelahlah. Jangan khawatir, nanti kalau letih datangnya ngga bisa dikompromi, kamu selalu punya nomor untuk dihubungi. Kang pijit yang nomornya ditempel di tiang listrik tu. Hubungi aja, minta pijit. Pijit biasa tapi jangan yang plus plus. Awas aja. Pisau di dapur udah tajam tajam aku asah.

Atau kalau kamu ngga mau pijit, kamu selalu bisa hubungin aku. 19 jam selalu sedia menjawab panggilan kamu. 5 jamnya waktu aku tidur. Mungkin aku ngga bisa membantu banyak, tapi seengganya kamu ngga sendiri. Sebenernya aku pingin sekali bisa beratraksi macam para penampil sirkus, jadi tiap kamu rasa suntuk aku bisa akrobat udara, juggling bola, lompat lingkaran api, atau meloloskan diri dari mulut buaya (yang sering bilang "aku ngerasa gini cuma sama kamu doang", padahal ke semua cewek bilang begitu) biar suntuknya hilang dan kembali senang. Sayang sekali aku ngga bisa. Tapi aku selalu bisa menyediakan telinga untuk kamu cerita dan sambat sepuasnya soal apapun.

Makanya semangat ya kamu di sanaaa! Jangan kasih kendor. Kamu bisa dan aku percaya. Aku sayang kamu. Mmuaah.

Salam cinta

Rosita