Pages

Sabtu, 23 Mei 2015

Ya Ampun...

Hari ini kayaknya aku harus nambahin Linglung jadi nama tengah. Emma Linglung Watson Rosita Linglung Aisyah. Hari ini lumayan banyak kelinglungan yang aku lakuin.

Dimulai dari tadi pagi. Sebelum menuju kantor, aku mampir sebentar ke atm. Setelah urusan di dalam selesai (ngecek saldo, lalu mengheningkan cipta, disusul menyanyikan lagu gugur bunga dengan sendu dan syahdu setelah melihat total saldonya), aku pun keluar. Belum berapa jauh, terdengar suara seseorang memanggil-manggil "mbak, mbak!" dari belakang. Aku pun jalan terus karena barbie biasa dipanggilnya tuan puteri bukan mbak nengok. Seorang satpam setengah berlari menghampiri aku sambil mengacungkan kartu atm.

"Mbak ini lho atmnya ketinggalan!" serunya. 

Ya ampun..


Aku pun mengambil kartu atm yang disodorkan Pak Satpam sambil mengucapkan terima kasih berkali-kali. Untunglah diketemuin sama Pak Satpam yang baik hati. Dan untung juga KTP aku ngga ikut ketinggalan. Coba kalau KTP pun ketinggalan dan yang nemuin orang jahat. Bisa-bisa disalah gunain. Ngerampok bank sambil nunjukin KTP dan ngaku-ngaku jadi aku misanya biar aku yang ditangkep. Ugh, aku ngga mau masuk penjara lagi. Iya, aku sempet masuk penjara gara-gara mabok di depan umum. Tapi ngga lama, aku berhasil keluar dari penjara karena pas ngelempar dadu berhasil ngeluarin angka yang sama. Tapi setelahnya harus bayar denda ke bank. Ugh.

Kelinglungan selanjutnya terjadi setelah pulang kantor. Aku pulang siang, sekitar jam 2an. Jam-jam segitu matahari lagi dermawan-dermawannya ngasih terik panas. Pecahin telor ke aspal langsung matang. Ngejemur orang yang berpikir pendek dan main-main, pikirannya langsung matang. Panas banget lah pokoknya. Bikin haus. Maka aku berniat mampir dulu ke minimarket stasiun untuk beli minuman. Tapi niat aku urungkan setelah melihat antrian kasir yang panjangnya kayak bocah-bocah satu RT lagi baris main ular naga panjangnya. Panjang bener. Bisa-bisa pas aku nyampe kasir, tanggal kadaluarsa minuman yang aku beli udah lewat. Ngga jadi dah. Tahan haus dulu. 

Di minimarket deket rumah, baru aku mampir beli minuman. Setelah bayar di kasir, aku berjalan menuju pintu keluar. Belum sempat buka pintu, Mbak petugas kasir manggil.

"Emma Watson, sini foto bareng dulu dooooong!!!"

Eh salah. Bukan, bukan. Ngga teriak gitu.

"Mbak, ini belanjaannya ngga mau dibawa?" katanya sambil menunjuk plastik belanjaanku yang masih tergeletak manis di tempat kasir.

Ya ampuun.. 



Aku balik ke kasir, ngambil belanjaan, ngucapin makasih ke mbak kasir, lalu buru-buru melesat ke luar karena malu. Di luar minimarket aku beberes sebentar karena agak ribet, tangan kiri megang struk dan kembalian, tangan kanan megang plastik belanjaan. Aku buang kertas yang rasanya struk ke tempat sampah lalu ngambil dompet di tas, pengen masukin kembalian. Pas buka dompet dan masukin kembalian, aku terlonjak kaget. Bukan, bukan karena ada orang nongol ngagetin dari dalem dompet sambil teriak "SURPRISEEE!!!", tapi kaget karena yang kumasukin ke dompet ternyata bukan uang, tapi struk.

LAH UANG KEMBALIANNYA KEMANAAAA?? DIAMBIL SWIPER???

Aku memandang tempat sampah dengan curiga. Aku intip, tengok isinya. Sekilas ada gambar Tuanku Imam Bonjol lagi benerin sorban. Bener aja. Aku salah buang, bukannya buang struk malah buang kembalian.

Ya ampuuun..



Ada aqua?

Jumat, 01 Mei 2015

Tutorial Makan Sawi

Ada yang bilang kebiasan dan sifat kita sekarang sedikit banyak merupakan bawaan dari kehidupan kita dahulu. Misalnya, orang yang suka berenang bisa jadi dulu adalah seekor ikan, orang yang tidak suka berenang bisa jadi dulu adalah seekor kucing, dan orang yang suka berenang di kolam kosong bisa jadi dulu pasien Grogol. Dan saya kemungkinan besar dulu adalah makhluk karnivora, entah harimau, serigala, atau catwoman, karena saya sangat ngga suka sayuran. Terutama sawi. Ugh. Saya lebih suka merobek otak saya, membawanya ke tengah-tengah perempatan terdekat dan bermain lompat tali dengannya daripada harus makan sawi.

Kalau ditanya kenapa ngga suka banget sama sawi, mungkin bisa dibilang karena trauma. Dulu setiap kali makan mie atau bakso, teman saya sering ngejejelin sawi dengan paksa yang saya balas dengan netesin racun tikus ke minumannya jadinya sekarang kalau liat sawi jadi gimanaaaa gitu, kayak ngeliat mantan yang dulu pernah nyakitin dan sakitnya masih ngebekas *gaya banget, kayak punya mantan aja! #selftoyor *. Dan amsyongnya, belakangan ini tindakan percobaan pemberian sawi dimulai lagi dengan pelaku teman kantor. Niatnya baik sih, biar aku makan sayur katanya, tapi… aaaak, ngga sanggup, jenderal.. lebih baik tenggelamkan sajalah Aisyah ke dalam lautan luka dalam..

Bosan terus menerus dijejelin sawi, saya pun nanya gimana caranya makan sawi yang enak dan ngga menyakitkan pada kerang ajaib supaya saya berhenti direcokin. Dan seperti yang sudah saya duga, kerang ajaib punya jawabannya! Puja kerang ajaib! Ulululuuu! Berikut tutorial makan sawi seperti yang disarankan kerang ajaib.

1. Beli makanan yang anda suka. Dalam kasus saya, kita gunakan choki-choki.
2. Sayangi dia sepenuh hati. Beri cinta dan kasih sayang. Setelah ikatan hati antara anda dan choki-choki tercipta, anda butuh panggilan sayang untuk memanggil namanya. Beri nama Sawi. Singkatan dari SAyangku sWItiku.
3. Harus anda ketahui, setiap makhluk tercipta di dunia karena memiliki misi tertentu. Begitu pun Sawi. Dan misi hidup Sawi adalah memberi rasa manis pada lidah anda. Bantulah Sawi memenuhi misi hidupnya. Anda harus memakannya.
4. Pada tahap ini mungkin anda merasa sedih karena anda sudah terlanjur menyayangi Sawi, tapi apa boleh buat. Anda tidak boleh egois. Hapus air mata anda. Cium dia seakan itu ciuman kalian yang terakhir karena memang itu yang terakhir.
5. Gunting atau sobek bungkusnya dengan lembut.
6. Tekan perlahan hingga linangan pasta cokelatnya mengalir ke luar. Letakan dalam mulut anda, dan biarkan memenuhi lidah. Telan.
7. Ulangi langkah ke-6 hingga habis.
8. Selamat! Anda baru saja makan Sawi! Segera hampiri teman anda dan katakan dengan jumawa, "eh aku udah makan sawi nih!"

Bagi kalian yang punya problema sama seperti saya, silakan coba dipraktekan.

Puja kerang ajaib!

Ulululuuu~