Pages

Rabu, 14 November 2012

You

like a television without movie, like a flower without bee
like a radio without music, like a wizard without magic
llike a soccer without ball, like a big city without mall
like a fan without wind, like a lettuce without green
like a tea without sugar, like a harry potter without scar
like a winter without snow, like a farm without cow
like a breakfast without bread, like a room without bed
like a sky without blue, and that's how my life without you
Kamis, 01 November 2012

Sentilan Kecil

selamat Idul Adha bagi semua saudara sesama muslim yang merayakan! iya, telat, saya tau, tapi apa daya, eerrr, Idul Adha kemaren saya habis diculik alien untuk ditanya-tanya seputar kehidupan bumi dan baru dipulangin lagi ke bumi tadi, jadi baru bisa posting blog lagi sekarang. percaya kan, percaya? enelan deh, ciyuuuss.. *innocent face*

by the way, gimana nih kemaren teman-teman Idul Adhanya? kenyang makan rendang, sate, steak, gulai, dan semur? Subhanallah ya, sentosalah pokoknya Idul Adha. jatah daging kebagian, gizi mengalami perbaikan, badan juga ada penggemukan, lidah terpuaskan, dan mantan ngajak balikan. eh, beda kasus deng itu mah. yah, intinya kenyang dan senang, berasa berenang-renang di kolam wedang! biarpun tabungan lemak dan kolesterol bertambah tapi ngga apalah, setaun sekali ini, bisa kali itu timbangan diumpetin masukin kotak dulu, terus hanyutin di kali ciliwung. hoho.

untuk Idul Adha tahun ini masih sama kayak tahun-tahun sebelumnya, saya masih jadi "pengemis" yang cuma bisa minta dan tinggal makan daging hasil masakan mama di meja makan. entah saya ngga punya otak atau ngga punya hati, saya sama sekali ngga ada pikiran untuk ikut berkurban. yang ada di pikiran saya toh orang tua saya udah kurban kan, ya udah. padahal dari segi pendapatan, Alhamdulillah udah ada, meski ngga seberapa karena itungannya saya masih magang, kira-kira di atas 4 deh! eemm, di atas tanggal 4 udah habis maksudnya, hehe, hiks.. tapi yah biar ngga banyak tapi buat pegangan mah ada lah *gagang pintu noh pegangin*. bapak saya pun kadang-kadang ngomong sama saya, "kamu coba uangnya dikumpulin tiap bulan, terus kalau udah kekumpul banyak, dipake buat kurban sendiri." tapi adaaaa aja alesan saya untuk ngeles ngga kurban, banyak kebutuhan lah, gajinya cuma dikit lah, ngga cukup lah, ini lah, itu lah, dan bla bla bla. mungkin kalau diramal menurut primbon, saya bakalan cocok jadi supir bajaj, banyak ngelesnya.

tapi suatu hari, saya membaca satu berita yang sangat menyentil saya. berasa dicubit pake tang. ini nih beritanya..

http://forum.viva.co.id/berita-dalam-negeri/561988-nek-yati-pemulung-yang-berkurban-kambing-di-kawasan-elite-jak.html
 diantara kalian pasti udah banyak yang baca berita ini di koran, internet, atau liat di tivi. beritanya itu tentang pasangan suami istri dengan profesi sebagai pemulung yang sanggup berkurban dua ekor kambing dari hasil menabung selama tiga tahun. bayangkan, menyisihkan sebagian penghasilan yang rata-rata hanya 25ribu perhari selama tiga tahun demi bisa berkurban! Subhanallah... keliatan bedanya ya, mereka orang saleh, saya orang salah. saya yang Alhamdulillah dikasih penghidupan sedikit lebih baik ternyata ngga bisa (atau ngga mau?) melakukan pengorbanan menyisihkan rezeki saya seperti yang mereka lakukan. sebagai manusia yang InsyaAllah muslim, saya merasa gagal. MasyaAllah.......

guru agama saya pernah bilang, sesama muslim wajib untuk saling mengingatkan dalam hal kebaikan, jangan cuma mengingatkan pacarnya jangan lupa makan terus dong! dan apa yang udah dilakukan pasangan suami istri istimewa ini menurut saya mampu bener-bener mengingatkan kita semua untuk berniat baik, berusaha, bersabar, berpantang putus asa, dan berkurban. Alhamdulillah, Allah masih mau menegur dan mengingatkan kita dengan cara yang halus, sentilan kecil melalui perantara hamba-Nya.. semoga sentilan ini mampu membuka hati dan pikiran kita lebih lebar lagi, agar kita mampu menjadi manusia yang lebih baik lagi ke depannya, dan InsyaAllah mampu berkurban secepatnya.. aamiin..