Pages

Selasa, 23 April 2013

Feliz Cumpleanos!


Sebut saja dia jerapah, karena emang panggilan sayang kita –sobat sobatnya- ke dia itu jerapah. Kenapa kita panggil jerapah? Karena kalau kita panggil Emma Watson kecakepan. Haha. Dia dipanggil jerapah bukan karena badannya loreng-loreng, doyan melet-melet, dan makanin daun-daun, tapi gara-gara badannya kurus tinggi mirip jerapah. Sebagai balasan karena dipanggil jerapah, dia pun bales julukin kita dengan nama hewan juga, kutilang lah, beruang lah, dan aku sendiri..... Babi. Sebenernya dia niat manggil aku barbie, tapi karena typo, jadilah babi. #MenghiburDiriSendiri

Jerapah ini gampang dideskripsikan. Kalau secara fisik ya itu tadi, kurus dan tinggi. Penampilannya agak tomboy, doyan pake celana jeans robek-robek dan sepatu converse krem belel yang konon menurut legenda, dulu warnanya putih. Jadi kalau di jalan ketemu sama orang dengan ciri-ciri seperti di atas, sodorin daun aja,  jerapah kan doyan daun. Ahihii..

Kalau secara sifat, dia itu manusia paling ngga on time di dunia. Iya, kalau janjian dia ngga pernah dateng tepat waktu. Bukan ngaret, tapi kecepetan. Janjian jam 11, jam setengah 11 udah sms,

‘aku udah nyampe.’

Ebuseh. Kan di jalan jadi ngga tenang, jadi gurung gusuh kalau kata orang sunda mah. Jadi weh rusuh di angkot, nyuruh abangnya cepet-cepet, terus pas udah turun lari-larian takut dia kelamaan nunggu. Dateng on time pas jam 11, tapi ngos-ngosannya kayak yang dateng telat. Weleh weleh.

Terus kalau kalian mau curhat nangis-nangisan sambil dipeluk dan dikasih kalimat-kalimat penghiburan, jangan pernah datengin dia. Jangan! Karena yang ada, pas kita curhat bukannya dipeluk sambil dihibur, tapi malah diajakin main cilukba. Tau main cilukba kan? Pas bilang ‘ciluuuk…’ mukanya ditutup tangan, lalu pas bilang ‘baaaa!’ dia nunjukin ekspresi muka aneh sambil julingin mata. Mood ngegalaunya ilang, diganti mood pengen ketawa sambil nyolok matanya.

Atau ngga, reaksinya yang lain saat nanggepin aku curhat adalah mengeluarkan salah satu kalimat pamungkasnya nan sakti mandraguna.

‘jajan yuuuk..’

Setelah itu dia ngajakin jalan ke alfamart, ke kantin, atau ke tukang gorengan. Malah kadang-kadang dia yang bayarin. Niat sedih galau-galauan pun bener-bener ilang terlupakan oleh bakwan, es milo, dan chiki.

Jerapah ini juga the most creative and talented person i’ve ever met. Creative is her middle name. Tangannya sakti, bisa bikin apa aja. Kalau di kelas bosen dengerin dosen, dia utak atik kertas, dan jeng jeng jeng! Jadilah origami gajah, t-rex, kupu-kupu, kepiting, kuda, dan aneka macam bentuk lainnya. Origami bangau mah udah ngga maenan, cipil itu mah, ibaratnya tinggal bersin jadi.

Selain origami, dia juga jago ngejait dan bikin kerajinan tangan. Pernah dia bikin buku dari kardus, dihias-hias pake jaitan dan hasilnya edan keren banget! Dan ngga cuman bikin buku,  dia juga bisa bikin bingkai foto dari kardus, kotak kado, gantungan kunci flannel, bros flannel, cincin dari kawat, hiasan rambut, banyak deh. Bikin dengki ya tangannya. Masak juga dia ahli, ngga jarang dia ke kampus bawa bekel buatan sendiri. Ngga nyangka kan di balik penampilannya yang tomboy, ternyata hatinya feminin. Biar jeans robek-robek, tapi hati celemek. Casing tentara, hati ibu PKK.

For me, she’s not only the most creative person, but also the nicest person i’ve ever met. Kadang aku mikir, mungkin dulu dia ngga dateng waktu Tuhan ngebagiin sifat pelit dan egois. Orangnya ngga betahan kalau nikmatin rejeki sendirian. Kalau punya duit ngejajanin, kalau  dapet mainan dari k*c atau mc* dikasih ke orang, kalau punya makanan bagi-bagi, bahkan kentut aja bagi-bagi.

Hari ini aku sengaja posting tentang dia, because today is her special day. Yup, her birthday! Horaaaaay!

Happy birthday dear my precious friend..

Semoga semua harapannya terwujud, semua doanya terkabul, semua keinginannya tercapai, dan semua impiannya ter-realisasikan. Keep awesome, keep gorgeous, keep wonderful, be a better person than it was before. Semoga berkah Allah ngga pernah putus selalu mengucur, dilimpahkan rezeki dan kebahagiaan, selalu dijaga dari hal-hal buruk, dikelilingi kebaikan, dan selalu didatangkan pertolongan saat kesulitan. Ngga lupa, semoga cepet dilamar yaaa, biar ngga sirik kalau liat pasangan yang udah berkeluarga. Haha. Doa terakhir standar, wish you aaaaaaaall the best, but i really mean it, a wonderful person deserve a wonderful things, right?

Aku ngga tau sih tulisan ini bakal dibaca sama dia atau ngga, tapi kayaknya sih ngga, wong dia pernah bilang,

'baca blog sendiri aja males, apalagi baca blog orang.'

(Iya, dia punya blog, tapi blognya udah terlantar, ngga terawat. Terakhir aku kesana temboknya udah kusam, lumutan, gentengnya bocor, sarang laba-laba dimana-mana, rumputnya tinggi-tinggi, ruangannya berdebu, banyak penunggunya lagi!)

Tapi kalau dia baca, yah, minta maaf ya ngga bisa nyamperin ngucapin langsung, cuma bisa ngucapin lewat sms atau social media aja. Forgive us, please? Sebagai permintaan maaf, aku mau deh ditraktir apa aja. Hehe.

Sekali lagi selamat tambah tua yaaa, yeyeeii! Muah muah!
Kamis, 18 April 2013

[BeraniCerita #08] Sisa Cinta di Sisi Cangkir





Klining-klining. Lonceng yang terpasang di pintu kafe itu berbunyi saat seorang gadis membukanya. Gadis itu ber- rambut ikal terurai, dress sewarna lavender, dan lipstik pink menyala. Cantik sekali. Gadis itu berjalan ke arahku lalu duduk di hadapanku

'Hai, Shan.' 

Aku menyapanya. Ya, gadis cantik ini bernama Shania. Gadis yang sudah lama mendominasi hatiku dan menguasai pikiranku. Sosok yang kuimpikan setiap malam, dan yang pertama terbayang setiap terbangun pagi hari. Yah, singkat kata aku jatuh cinta padanya. Dan hari ini, kucoba beranikan diri untuk menyatakan perasaanku.

Aku membuka obrolan ringan sebelum mengungkapkan isi hatiku, mencoba sedikit menenangkan jantungku yang berdetak tak karuan. Dan seperti biasa, Shania yang cerewet akan segera mendominasi dengan segala ceritanya. Tentang keluarganya, tentang kuliahnya, tentang teman-temannya, semua bisa ia ceritakan. Dan aku seperti biasa, diam menyimak, memandangi dan menikmati ia berbicara.

‘Silakan kopinya.’

Pelayan datang mengantar pesanan kopi kami, memutus ceritanya tentang kucingnya yang sudah beranak. Shania menyesap pelan kopinya yang masih berasap. Bekas bibir berwarna pink tertinggal di pinggir cangkir.

‘Eh iya Shan, eeemm, sebenernya gua mau ngomong sesuatu sama lo..’

‘O ya? Sama dong, gua juga mau ngomong sesuatu sama lo. Sebenernya dari tadi pengen gua omongin, tapi gua malu..’

Wajahnya sedikit merona kemerahan. Manis sekali. Ah, betapa aku mencintai gadis di depanku ini.

‘Haha, elo dulu deh Shan..’

Aku penasaran, apa yang akan dikatakan Shania? Apa dia juga mencintaiku dan ingin menyatakannya? Apa tak sebaiknya aku yang bicara lebih dulu? Tapi sudah terlanjur kupersilahkan dia berbicara duluan. Ah, tak apalah.

‘Emm, gue mau ngasih tau lo kalau.. kalau.. gue udah jadian Nin! Tadi malem Putra nembak gue! Dan nanti, gue diajakin Putra makan malem, dia bilang mau jemput kesini! Aaaaa, gue seneng banget!’

Jantungku kini berhenti berdebar-debar. Dan rasanya juga berhenti berdetak karena tertusuk pedang tak kasatmata. Shania terus bercerita tentang Putra, namun tak sedikitpun tersimak. Telingaku tak mau mendengarnya. Otakku tak mau merekamnya. Dan hatiku tak mau mengetahuinya.

Klining klining. Lonceng yang terpasang di pintu berbunyi lagi. Seorang lelaki masuk menghampiri kami, dan mengecup pipi Shania. Oh, itu Putra. Rasanya ingin kusiram seember kopi panas.

‘Nindi, gue sama Putra jalan dulu ya. O iya, tadi juga lu mau ngomong kan? Mau ngomong apa?’

‘Ohh, itu, emm..’ otakku berputar mencari alasan ‘itu.. gue mau minjem rok buat ospek kampus nanti, boleh ngga? Yang cewe harus pake rok, lu tau rok gue cuman rok sekolah doang.’

Shania tertawa, ‘Beres lah itu, besok lu ke rumah gue aja. Gue jalan ya..’

Shania berlalu seraya menggandeng mesra tangan Putra. Begitu sudah tak terlihat mata, kuraih cangkir kopi Shania. Kusentuhkan cangkir dimana tepiannya masih berbekas lipstick tepat ke bibirku. 




words : 437
Selasa, 16 April 2013

I Let You Go, My Orion..

konon, rasi orion dan rasi scorpion tidak pernah bernaung bersama di satu langit. saat yang satu bersinar, yang lain meredup. saat orion berdiri gagah di titik zenith, scorpion meringkuk di titik nadir.

tiba-tiba terfikir, bagaimana bila mereka ternyata saling jatuh cinta? bagaimana bila mereka ternyata saling memendam rasa? bagaimana bila mereka ternyata saling merindu? bagaimana?

jangankan untuk bersama, bertatap pun mustahil. kebersamaan hanya dalam angan, bertatapan hanya dalam khayal, bertemu melepas rindu hanya dalam mimpi. tetapi apa cukup? lama-kelamaan hati pun akan lelah dengan khayalan, jenuh dengan angan, dan bosan dengan impian.

lantas harus apa? diperjuangkan? menerobos susunan konstelasi langit? jangan mimpi! sia-sia, bagai menggarami lautan.

menunggu? menunggu apa? langit bergeser? sampai kapan? sampai alam semesta hancur? lagi-lagi, sia-sia.

ya, sia-sia, karena Tuhan tidak mentakdirkan mereka bersama. Tuhan tidak menggariskan mereka berjodoh. Tuhan tidak menciptakan mereka untuk saling memiliki satu sama lain.

"some people are meant to fall in love with each other, but not meant to be together."
-500 days of summer

"a sad thing about life is that when you meet someone who means a lot to you, only to find out in the end that it was never bound to be and we just have to let it go"
-anonym

Tuhan Yang Maha Perkasa. keinginan-Nya terlalu sakral untuk diperdebatkan, apalagi dibantah. bila Ia sudah berkehendak, kita bisa apa?

dalam hidup banyak hal yang harus diperjuangkan, namun kadang ada pula hal yang harus dilepaskan karena sudah tak mungkin diperjuangkan.

scorpion dan orion pun pada akhirnya hanya bisa melepaskan, merelakan, dan mengikhlaskan....

Senin, 15 April 2013

[BeraniCerita #07] Si Pendiam Yang Aneh


Pria itu dari tadi hanya mematung saja di pojokan. Tak membaur dengan kami, yang kebanyakan sudah teler dan meracau tak jelas sambil bertingkah gila-gilaan karena miras, mariyuana, pil-pil ekstasi, dan sebangsanya. Dia sunyi, hanya matanya yang aktif memandangi sekeliling. Terhuyung-huyung, dengan langkah berat dan kesadaran yang sedikit tersisa, aku mendekatinya.

‘Hai bro, gua perhatiin dari tadi lu diem aja, ngga nikmatin apa-apa. Ayolah, ngga usah segen, kita party bro, nih gua kasih buat lo..’

Kusodorkan kertas berisi mariyuana yang sudah kulinting padanya. Ia menatap lintingan kertas itu dengan ragu.

‘Kenapa, ngga mau? Atau mau ini?’

Kusambar suntikan yang tergeletak di samping pemuda yang sedang mengawang-ngawang menikmati efek pemakaiannya, kemudian kusodorkan lagi padanya. Kembali dia menatap ragu, tapi akhirnya ia sambar barang-barang di tanganku.

Aneh, sepertinya aku belum terlalu teler, tapi tiba-tiba aku berhalusinasi melihat sebuah pistol terarah ke wajahku dari tangannya. Pria itu lalu berbicara dengan walkie talkie-nya, dan kemudian riuh. Pintu menjeblak terbuka, masuklah kerumunan pria berseragam membawa pistol. Mereka masuk, menangkapi orang-orang yang sedang teler, mengumpulkan semua pil, bubuk, suntikan, serta dedaunan yang tercecer. Beberapa membekuk tanganku, mencoba menangkapku. Aku berontak, melawan, dan lari dengan langkah terhuyung. Tiba-tiba sengatan panas terasa di kakiku. Aku terjatuh, menghambur ke lantai. Laki-laki pendiam itu menghampiriku sambil tetap mengacungkan pistolnya yang sedikit berasap.

‘Jangan melawan! Kami polisi! Kalian sudah kami tangkap!’




-220 kata-
Rabu, 03 April 2013

Dar Der Dor!

beberapa waktu lalu, kantorku ngadain acara raker ke daerah Lembang. buat yang belum tau apa itu raker, raker itu bukan nama cemilan, itu mah kracker. bukan juga sebutan untuk sesuatu yang serem, kalau itu angker. raker itu adalah singkatan dari rapat kerja. intinya sih rapat, cuman di luar kantor gitu deh.. tapi disini aku ngga bakal ngebahas tentang rapatnya, karena kalau kubahas, yang ada isi postingan ini bakal jadi dongeng pengantar tidur. 

nah, selain rapat, raker ini juga punya agenda lain yang tujuannya refreshing, diantaranya kambing guling, organ tunggal, dan yang paling seru, paintball.



paintball adalah semacam permainan simulasi perang dengan alat tembak menembak yang dimainkan oleh 2 regu. pelurunya berbentuk bola yang isinya cat, jadi yang udah kena tembak keliatan dari bekas catnya. serdadu yang kena tembak, dianggap mati dan ngga boleh ikut main lagi. tapi biarpun isinya cat, kalau kena tembak langsung tetep aja sakit, minimal memar biru-biru lah. 

makanya demi keselamatan, aturannya banyak banget. diantaranya pengaman ngga boleh dibuka selama di zona perang. terutama helm. soalnya kalau tembakan kena mata paling parah bisa menyebabkan kebutaan. dan kalau kena muka... yah muka ada bekas jerawat aja rungsing ya kan gimana ada bekas lebam segede koin gopean.

aturan berikutnya, jarak minimal nembak musuh adalah 10 meter, kurang dari itu ngga boleh. bahaya. jadi kalau ketemu musuh di jarak deket, cukup acungin senjata ke arah jantung, sambil tanya, 'mau ngga lo jadi pacar gue??' kalau dia bilang ngga, tembak langsung! hehe, ngga deeeng.. kalau ketemu musuh jarak dekat, acungin senjata ke arah dia terus bilang, 'MENYERAHLAH!!'. kalau orang itu manusia yang udah akil baligh dan berakal sehat, pasti lebih milih nyerah daripada pulangnya mampir puskesmas terdekat dulu. 

serdadu yang nyerah atau udah kena tembak, harus ngangkat tangannya lalu keluar dari zona perang, dan haram hukumnya untuk ditembak. kalau musuh tetep nembakin, kena diskualifikasi.

setelah semua intruksi dan aturan dijelaskan, abang-abangnya nawarin kita foto bareng dulu sebelum mulai. pas foto, abang tukang fotonya bilang, 'pasang muka marah ya, muka judes, muka sangar pokoknya.'. aku langsung ngebayangin muka temenku yang ngutang belum bayar-bayar. dan inilah hasilnya.

'bayar utang ngga?????'

habis itu foto bareng semuanya. yang ini boleh senyum.

pasukan siap tempur, siap memberantas makanan nganggur

terus foto sendiri-sendiri pake seragam tempur. banyak yang bilang aku cantik banget disini.

untung ngga keliatan cabe nyempil sekilo di gigi

setelah kenyang popotoan, permainan dimulai. untuk permainannya sendiri dibagi jadi dua ronde, ronde pertama rebut bendera, ronde kedua sapu bersih musuh. 

di ronde pertama, abang-abangnya naro bendera di tengah zona perang terus nanti 2 regu ini rebutan ngambil. siapa yang dapet bendera duluan, dia menang ronde pertama. dan disinilah harus mulai atur strategi. biarpun ini cuman permainan, tapi tetep aja ngga bisa asal main tembak gitu aja. kalau ditolak kan tengsin. jadi harus pake strategi. 

mulailah timku mengatur strategi yang baik supaya menang. mayan kan kalau menang bisa cengin yang kalah. dari hasil berembuk, didapatlah keputusan untuk make strategi begini : beberapa orang ditugaskan ambil bendera, yang lain jagain dan ngelindungin dia dari serangan musuh. siplah.

secara teori strateginya oke, rapi. tapi secara praktek, ..... kata apa yang lebih parah dari amburadul ya? gitu dah, surem. yang cewe-cewe bukannya ikut maju malah diem, ngumpet di belakang pohon. pelan-pelan maju, maju, maju, liat musuh dari jauh dan denger suara desingan peluru eh jejeritan terus mundur lagi. hhhh. gemes aku liatnya. pengen ngatain mereka tapi ya gimana, lha wong aku yang jerit paling kenceng dan mundur paling awal.

setelah berpuluh-puluh peluru ditembakan dan beberapa korban tembak berjatuhan, ronde pertama pun berakhir dan dimenangkan oleh....... jeng jeng jeng... drum roll please.... dung dung dung.... reguku! yeaaaaay! 1 - 0! 

selesai ronde pertama, ronde kedua pun dimulai. ronde sapu bersih musuh. kalau ronde pertama tadi susah, maka ronde kedua ini susah ampun Allahuakbar hamba ingin taubatan nasuha. sumpa dah.. di ronde pertama, yang takutan dan ngga beranian bisa ngumpet di belakang sementara yang berani dipersilakan maju berperang. tapi di ronde ini ngga bisa, harus maju. menyerang atau diserang.

kita yang tadinya ngegerombol pun akhirnya mencar, yang berani maju langsung nyerang ke sarang musuh, sedangkan yang kurang berani nyari tempat strategis untuk ngumpet sambil nyerang. dan aku berhubung nyalinya ketinggalan di rumah, jadinya milih ngumpet di balik gerumbulan semak-semak.

di belakang pohon 
di balik tong

oiya, satu peraturan lagi, kalau lagi make helm, buang nafasnya lewat mulut jangan lewat hidung, karena kalau lewat hidung kaca helmnya jadi burem berkabut. dan pintarnya aku hebatnya aku jayalah otakku, hamba lupa doooong.. tiba-tiba ngeh kaca helm udah burem aja gitu. jadilah karena ngga terlalu keliatan, aku nembak asal-asalan aja ke segala arah. yah, siapa tau kalau beruntung ada hati laki-laki kece alim lulusan luar negeri kerjaan manajer gaji 2 digit yang kena tembak.

lagi asik-asiknya nembak asal-asalan, tiba-tiba dari balik semak-semak peluru ngedesing lewat. asli, deg-degan, kayak film-film action, meleset beberapa senti doang dari aku. dan begitu aku ngintip, samar-samar keliatan ada musuh yang lagi ngumpet di balik semak seberang. posisi kita hadep-hadepan dan sama-sama tengkurep, kayak gini


jadi kalau di antara kita tembakannya ada yang kena, kemungkinan besar yang kena pasti bagian muka. tadi di ronde pertama temen se grupku ada yang kena tembak di bagian leher, dan bekasnya serem banget, jadi bentol gede kayak digigit semut rangrang. aku diem aja, ngga berani nembak, nembak gebetan aja ngga berani, apalagi nembak orang lain takutnya tembakanku kena lehernya juga atau kena bagian mata. biar make helm, tetep aja ngebayanginnya serem. maka aku pun ngangkat tangan, nyerah dan ngibrit ke zona aman. 

di zona aman, sembari nunggu game-nya selesai aku mikir, perang tu ngga enak ya (iyalah, kalau perang enak mah udah dari dulu dimakan sama nasi jadi lauk). jadi ngebayangin dulu jaman-jamannya leluhur kita dulu perang lawan kumpeni. perang mainan gini aja ngga boleh main-main, harus pake strategi, apalagi perang beneran. perang mainan gini aja bikin ngeri deg degan gini, apalagi perang beneran.  perang mainan gini aja kalau kena tembak sakit, apalagi perang beneran.. bersyukur deh tinggal di daerah yang aman dan ngga ada perangnya.