Pages

Selasa, 02 Juni 2015

Hari 2 : Junji Ito

Kadang aku merasa diriku ini aneh. Salah satu sebabnya karena keenggananku nonton film horor tapi suka sekali baca cerita horor. Aku ngga suka dengan efek suaranya yang bikin aku waswas menebak-nebak, bakal nongol dari mana tu setan. Aku juga ngga suka dengan adegan jumpscare si setan nongol tiba-tiba yang secara refleks bikin aku jejeritan tanpa bisa aku kontrol volume suaranya. Deg-degan liat nama si dia nongol di layar hape saya suka, deg-degan liat guling loncat nongol di layar film saya ngga suka. Film hantu-hantuan yang berani aku tonton tanpa tutup mata hanya sebatas Casper.

Makanya aku sebel kalau ada film horor yang sedang hapening banget macam Conjuring waktu itu, pasti temen-temenku ribut ngajakin nonton. Aku merasa sayang keluar uang nonton bioskop cuman buat nutup mata selama satu jam lebih. Mending buat investasi di reksadana. Peduli amat lah dibilang cemen karena selalu nolak ikut, emang aku Holcim?

Beda kalau komik atau cerita. Aku merasa lebih aman. Ngga bikin kaget. Ngga bikin deg-degan. Aman di lambung. Biarpun kadang setelah baca pun ada rasa takut tertinggal, tapi kadarnya masih lebih rendah. Aku masih bisa tidur nyenyak tanpa ada bayangan seram dalam kepala. 

Akhir-akhir ini aku lagi suka sekali baca komik-komik Junji Ito. Semakin banyak komiknya yang kubaca, semakin aku dibuat takjub sama otak dibalik cerita dan gambar yang sengklek itu. Ngga ngerti lagi sama imajinasinya. Entah beliau dikasih makanan pendamping ASI apa waktu masih bayi. Ide-ide ceritanya ngga terduga. Bukan horor standar tentang gangguan arwah ngga tenang yang meninggalnya ngga wajar. Horornya out of the box. Horor aneh yang bikin perasaan ngga enak. 

Salah satu komik serinya berjudul Uzumaki. Bukan tentang bocah ninja yang badannya dimasukin sama penunggu pohon beringin rubah ekor sembilan, tapi tentang satu kota bernama Kurozu-cho yang dikutuk dengan spiral.

Tokoh utamanya seorang gadis bernama Kirie  yang punya pacar  bernama Kanan Shuichi. Cerita berawal dari Ayah Shuichi yang punya obsesi terhadap bentuk spiral. Obsesinya udah sampai tahap parah sekali, mendekati ngga waras. Jiga nu gelo kalau kata orang sunda mah. Hingga akhirnya suatu hari, Ayah Shuichi ditemukan meninggal dengan badan melingkar membentuk spiral. Namun meski ayahnya meninggal, obsesi Ayahnya dengan spiral masih tetap tertinggal, terus menghantui Shuici dan Ibunya. 

Keluarga Shuichi hanya satu cerita. Selain itu ada banyak lagi kejadian-kejadian aneh di luar akal sehat melanda kota itu, yang hampir semuanya berhubungan dengan spiral. Karena seperti yang sudah dikatakan, kota itu dikutuk oleh spiral. 


Selain komik berseri, Om Ito (wow akrab) juga bikin cerita-cerita one shot yang ngga kalah saus tartarnya. Salah satu yang menurutku paling 'ajaib' adalah The Enigma of Amigara Fault.

Cerita bermula dari gempa bumi yang mengakibatkan terbentuknya patahan bukit di gunung Amigara yang membentuk dinding. Pada dinding patahan itu, banyak terbentuk lubang-lubang yang membentuk siluet manusia sempurna. Banyak orang penasaran setelah menonton berita tentang itu di tivi dan datang untuk melihatnya sendiri, termasuk Owaki. Di sana, Owaki bertemu orang-orang yang mengaku melihat lubang yang serupa dengan bentuk tubuh mereka. Dan satu persatu, orang-orang lenyap, masuk ke dalam lubang mereka masing-masing..

Selain dua judul di atas, masih banyak lagi cerita-cerita Om Ito lainnya yang ngga kalah ajaib, macam Tomie, Gyo, Mimi's Ghost Stories, banyak lagi deh. 

2 komentar:

  1. ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬
    Haha, bahasanya kocak abis. Enak banget bacanya, imajinasinya mantap. :D
    Uzumaki memang saus tartar banget, apalagi endingnya.
    Aku sih udah baca semua karya om Junji, yang pertama kali tuh Tomie, gila banget itu. Oneshotnya juga keren-keren.

    Kalau mau yang gak kalah ama karangan dia itu Fuan no Tate, sama webtoon korea juga banyak yg gigit tuh :D
    ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬

    BalasHapus
    Balasan
    1. he eh, tomie juga gila banget, rajungan! aku belum semua sih, sekarang masih baca black paradox

      Hapus