Pages

Rabu, 03 Juni 2015

Hari 3 : I Was Born to...

"I was born to tell you i love you.."

Kenal dengan kalimat di atas? Yak, kalimat di atas adalah penggalan dari lirik lagu Secondhand Serenade yang berjudul Your Call. Lagu itu sempet ngeheitz pada jamannya beberapa tahun yang lalu. Bahkan sampai sekarang. Terbukti dari banyaknya jumlah orang-orang yang mengcover lagu itu, entah di soundcloud, youtube, instagram, dan juga di media lainnya. Cuma di asuransi aja yang ngga, karena asuransi bisanya ngecover biaya kesehatan bukan ngecover lagu.

Banyak orang beranggapan penggalan lirik itu terdengar manis dan romantis. I was born to tell you i love you. Aku terlahir untuk menyatakan aku sayang padamu. Sadis. Rata-rata cewek yang dinyanyiin lagu itu bisa dipastikan langsung mesem-mesem girang histeris macam bocah dapet huruf N dari permen karet yosan *saus tartar, ketauan deh umurnya!*.

Bagi sebagian besar orang mungkin terdengar manis, tapi bagiku ngga. Aku ngga suka lirik itu. Apaan, lahir cuman buat ngomong i love you. Cih. Terus kalau udah ngomong i love you tujuan hidupnya selesai gitu?? Kalau udah nyatain sayang, setelah itu mau ngapain, bungee jumping dari puncak Burj Khalifa tanpa tali, hah?? Apa ya, menurutku nanggung aja gitu.. Kenapa cuman nyatain? Emang ngga mau ngehabisin sisa waktu sama-sama? Ngga mau menyambut tua bareng sambil tetep gandengan tangan berdua? Ngga mau main bola bareng bocah kecil yang rambutnya mirip kamu dan matanya mirip aku?

Jadi ketibang "i was born to tell you  love you", rasanya lebih manis kalau "i was born to spend the rest of my life and grow old with you..". 

Yeah, maybe it sounds cheesy, but hey, we love cheese!

0 komentar:

Posting Komentar