Pages

Kamis, 03 Maret 2016

Pesan Yang Menunggu Ditemukan

Angin tak hanya menerbangkan layang-layang, terkadang ia pun menerbangkan pesan yang tak sempat tersampaikan
Karena pesan kadang merupa anak pemalu yang tak cukup nyali untuk mengucap sendiri pada yang tertuju
Untuk kamu, arah laju pesanku, pemilik nama yang membuat doaku lebih panjang dari biasanya

Riuh mungkin mampu meredam sunyi, tapi tidak menekan sepi
Ini jantungku, semoga salah satu alasan detaknya adalah untuk menghingarkan waktu-waktu heningmu
Namamu di telingaku tak ubahnya bel pertanda istirahat di tengah pelajaran yang paling kubenci, mendengarnya dibunyikan aku bahagia
Dunia yang tanpa kamu, aku sanggup hidup di dalamnya, namun tak akan kukenali lagi warna-warna selain hitam dan kelabu
Untai-beruntai bait syair dari kepalaku yang katamu gombal bagiku jujur yang sebenar-benarnya jujur

Kita, kata favoritku di dunia, harapan yang dengan seringnya kusematkan dalam doa dan kusemogakan dengan aamiin
Ada masanya aku adalah pengeluh yang gemar merutuki hidup, tapi denganmu bahkan hal terburuk bisa kusyukuri
Mereka bilang hidup adalah perjalanan, maka mari kita tempuh bersama, agar jauh kita sanggup melangkah
Untuk kita, yang sedang menanti di masa depan ditemani batang rokok terakhir yang nyaris puntung

Bacalah meski hanya huruf pertama saja

(Cikini, 4 Maret 2016)

4 komentar: