Pages

Kamis, 20 Maret 2014

Interview Kerja? Aku Siap, Aku Siap!

postingan ini lanjutan dari postingan sebelumnya. yang belum baca, baca dulu disini ya..

aku siap, aku siap! berangkat!

rumahku terletak di dalam komplek perumahan. untuk menuju jalan raya harus jalan dulu sampai depan gerbang perumahan. ngga harus jalan sih, naik sepeda atau motor juga bisa, karena ada tempat penitipan motor dan sepeda di dekat gerbang depan. dulu aku pun sering naik sepeda dari rumah dan titip disana. tapi semua itu berubah sejak aku beratraksi loncat indah ke dalam got bersama sepeda. sepedaku pun rusak dan jadinya ngga bisa dipake lagi. hiks.

yang menyebalkan sejak kejadian itu, tiap ada orang yang bertanya padaku apa aku bisa naik motor, jerapah dan sahabatku yang lain akan segera nyeletuk, "boro-boro naik motor, dia naik sepeda aja nyungsep ke got!"

jadi khawatir. bayangin kalau misalnya ada cowo ganteng macam kakak al yang pengen kenalan, lalu dia nanya ke temennya, "eh, lu kenal oci ngga?"

dan temannya menjawab, "oh, oci yang naik sepeda aja nyungsep ke got?"

lalu kakak al pun balik kanan, bubar jalan. miris. seandainya dijadiin ftv mungkin judulnya "cintaku terhalang got dan sepeda".

aku terus berjalan menuju pangkalan angkot. setelah beberapa lama berjalan, sensasi ngga mengenakan menghinggapi kakiku. rasanya perih perih nyoy kalau kata bang ocid. perih di daerah tumit atas, kelingking, dan bawah jempol. aku berhenti sejenak dan melihat kakiku. ternyata lecet gara-gara sepatu. aku pun bimbang, antara beli hansaplas dulu ke alfa atau lanjut jalan. berhubung jarakku lebih dekat ke angkot, maka kuputuskan untuk tahan saja dulu sakitnya dan segera naik angkot.

setelah beberapa menit perjalanan, aku tiba di tempat janjian yang telah aku dan jerapah sepakati. aku turun dari angkot. tampak jerapah sudah menunggu.

"kakinya kenapa?" tanya jerapah ketika melihat aku berjalan dengan terpincang-pincang dan tertatih-tatih, persis kangguru main engklek.

"lecet." aku memperlihatkan lecet di kaki seraya meringis tapi tetap manis kayak kue lupis yang dimakan mila kunis.

"ciee, sepatu baru, kenalan dooong.." ujar jerapah. berhubung dia anak masa kini yang gaul sosmed, kenalannya bukan dengan nginjek sepatu, tapi dengan kirim mention "folbek eeaa" ke akun sepatuku. (maksa. bodo. weee.)

"terus kita kemana nih? tempat banknya dimana?" tanyaku

"ng.. ngga tau," jerapah menjawab dengan tanpa dosa "tapi kata temennya onta (onta ini kekasihnya) sih di sekitar sini, kita jalan aja, nyari."

daerah itu memang daerah padat pertokoan. barisan ruko-ruko berjejer sepanjang jalan. kami pun berjalan menyusuri deretan ruko setapak demi setapak. aku berjalan tertatih-tatih. kakiku makin cenat-cenut. tiap langkah yang kuambil seperti siksaan.  andai alm. meggy z ada di posisiku saat ini, dia pasti nyiptain lagu sakit hati dan sakit kaki, bukan sakit gigi. daripada sakit kaki, lebih baik sakit hati iniii, biar tak mengapaa..

jauh berjalan sampai ujung ruko, tapi bank tempat tujuan kami belum juga ditemukan. kakiku mulai lemah tak berdaya.

"disitu ada satpam tuh, mending kita tanya deh," usulku ketika melihat sesosok satpam sedang berdiri dengan gagahnya.

kami pun menghampiri sang bapak satpam dan bertanya.

"pak, kalau bank B**N lokasinya dimana ya pak?"

"wah, kalau bank B**N mah disana neng!" bapak itu menunjuk ke arah kedatangan kami. aku lemas. kakiku kena serangan jantung ringan. kami balik arah, berjalan lagi ke arah kedatangan kami tadi dengan gontai dan kaki yang makin nyut-nyutan.

akhirnya, bank tujuan kami pun ketemu. lokasinya ternyata berada di dekat tempat awal kami janjian tadi. jgerr. aku mau pingsan. kakiku mau menjerit pilu dengan penuh nestapa. jerapah mau kentut. jokowi mau nyapres.

kami segera masuk. seorang satpam menyambut kedatangan kami lalu menyuruh kami naik ke lantai 3. di lantai 3 sudah berkumpul beberapa orang yang juga akan ikut psikotes. ngga berapa lama, seorang mas-mas dari bagian hrd datang. setelah memperkenalkan diri lalu dilanjut berbicara beberapa patah kata pembuka dan penjelasan, dia mulai membagikan selembar kertas mirip kertas ljk sekolah dan sebuah buku soal untuk masing-masing orang.

soal dalam buku tes itu berhubungan dengan karakter personal. setiap soal berisi 2 pernyataan, dan cara mengerjakannya, kita harus memilih satu dari dua pernyataan tersebut, mana yang paling mendekati karakter kita. contoh:

1. A. saya habis ngupil, upilnya dipeperin ke bawah meja.
    B. saya habis ngupil, upilnya dikumpulin, digumpalkan sampai besar untuk bahan isi meriam.

2. A. saya menolak datang ke nikahan mantan
    B. saya datang ke nikahan mantan, kasih amplop kosong, makan sebanyak 3 hari makan porsi kuli kopra

ya begitulah kira-kira. soal yang dikasih ada sebanyak 80an. setelah beberapa menit, sebagian besar di antara kami sudah selesai mengerjakan tes. aku dan jerapah membereskan perlengkapan tulis kami, bersiap-siap pulang.

tak lama waktu habis. mas-mas hrd mengumpulan semua kertas ljk yang sudah selesai. aku dan jerapah sudah mengambil ancang-ancang untuk bangkit dari kursi. tapi bukannya mempersilahkan pulang, mas hrd malah membagikan lagi kertas ljk dan buku soal baru. walaah, ternyata belum selesai. aku dan jerapah kecele bin tengsin.

sudah terbayang-bayang mau pulang, ditambah lapar dan perih yang melanda kaki membuatku kurang konsen mengerjakan tes ini. tes ini menyangkut seputar dunia kerja. tiap soal berisi kendala dan masalah yang kemungkinan terjadi ketika bekerja, lalu disediakan empat opsi tindakan yang mungkin dilakukan.

kepalaku berkunang-kunang. perut mengerang-ngerang. kaki kejang-kejang. kubaca soal berikutnya tanpa semangat.

anda melakukan presentasi di depan nasabah, tapi dia tampak tak tertarik dan menolak. apa yang anda lakukan? 
a. mengulang presentasi dan menekankan di bagian keunggulan produk anda
b. sewa preman kekar dan sangar menggantikan anda presentasi
c. menangis meraung-raung di kaki nasabah, memohon agar dia tertarik
d. tutup presentasi, selesaikan, cari nasabah lain

heh, bodo amat, dia ngga mau ya udah, aku tutup presentasi, selesaikan, cari nasi padang dan beli hansaplas, rutukku dalam hati sambil memilih jawaban d. kuselesaikan soal-soal tes itu dengan asal. jerapah di sebelahku pun tampak sudah penat dan tak bersemangat.

"aku laper nih.." bisiknya pelan. ah, ternyata kami tak hanya sahabat sehati, tapi juga sahabat seperut.

mas hrd kembali membagikan kertas ljk dan buku soal baru setelah tes kedua selesai. kali ini tes logika. ya Tuhan, makan nasi nambah 2 kali aja begah, apalagi makan soal. aku sudah putuskan kalau setelah ini mas hrd bagiin soal lagi, aku akan tolak dengan halus sambil berkata, "ngga ah, makasih mas, udah kenyang." tapi ternyata tes ketiga tadi tes terakhir. jam menunjukan pukul 11. mas hrd mengijinkan kami semua untuk istirahat. yes yes. aku dan jerapah yang sudah ngga sabar pengen segera keluar hanya mendengarkan sekilas instruksi lanjutan dari mas hrd. yang kami dengar hanya kumpul lagi disana jam 1.

aku dan jerapah segera melesat dengan kecepatan tinggi mendekati kecepatan cahaya menuju minimarket terdekat untuk jajan. ngga lupa juga beli hansaplas untuk kakiku. ini penampakan kaki setelah pake hansaplas. betewe hansaplasnya wutu anet, gambar karakter cars. :3

ada kepala kucing nongol, pengen ikut nampang juga dia
menunggu hingga jam 1, kami berdua duduk-duduk di trotoar rumput pinggir jalan sembari ngemil dan popotoan. serasa lagi piknik. kurang rantang sama tiker aja. jam 1 kurang 5an, kami balik lagi ke tempat tadi. kami siap untuk interview! yeah!

di perjalanan kami berpapasan dengan mbak yang tadi juga ikut psikotes. kita sebut saja namanya mbak mawar. kami pun saling lempar senyum, karena kalau lempar lembing ngga ada tombaknya, kalau lempar jumroh lah kan kita bukan setan.

"mbak berdua lulus tes juga ya?" mbak mawar bertanya membuka percakapan. 

kami berdua bengong, "eh, lulus tes?"

"iya, tes yang tadi. kan tadi udah dipasang pengumuman di depan pintu yang lulus tes siapa aja. yang lulus lanjut interview jam 1, yang ngga boleh pulang," terang mbak mawar.

aku dan jerapah syok ringan, lalu berlari menuju pintu. benar saja. disana tertempel selembar kertas pengumuman lulus tes. dan nama kami berdua........

ngga ada.

ngga ada.

ngga ada. *dapet piring cantik*

kita gagal tes. sekarang aku tau perasaan indra widjaya waktu gagal idol.

"i-ini kapan dipasangnya mbak?" 

"udah dari tadi kok,"

sontak aku dan jerapah pun ngakak. gantian mbak mawar yang bengong ngeliat kita ketawa membahana. duh, efek lapar dan kaki nyut-nyutan, ngga dengerin dengan seksama intruksi lengkap dari mas hrd dan akhirnya 'piknik' sia-sia di pinggir jalan. 

2 komentar:

  1. ga keterima itu biasanya kisahnya sedih... tapi ini malah bikin senyum.... makasih udah bikin senyum-senyum... #bukan ngetawain tapi lo ya, seru aja baca plotnya...

    BalasHapus