Tidak boleh
ada yang menggangu adikku. Seorangpun tidak boleh. Maka ketika Toni dan Ando mencegat
adikku dan mencoba merampas uang jajannya, kulemparkan batu ke arah kepala
mereka hingga mereka lari tertunggang langgang. Rasakan itu.
Tidak boleh ada yang membuat adikku sedih. Maka ketika adikku menangis karena takut dimarahi guru matematikanya yang galak perihal buku PR-nya ketinggalan di rumah, dengan segera kuantarkan bukunya dan kuselipkan dalam tasnya. Melihat wajah terkejutnya yang bahagia mendapati buku PR-nya ada di tas, sungguh membuat perasaanku melonjak.
Tidak boleh ada
yang menyakiti adikku. Seekor nyamuk pun tidak. Maka ketika malam tiba,
seringkali kudatangi dia yang sedang pulas tertidur. Menjaganya dari makhluk
bawah tempat tidur atau dalam lemari yang sering membuatnya takut. Tapi seringnya
sih membetulkan posisi selimutnya karena gaya tidurnya yang tidak mau diam.
Tidak boleh ada yang melukai
adikku. Tidak siapapun dan apapun. Maka seminggu lalu, ketika sebuah mobil
melesat nyaris menghantamnya, kupasrahkan tubuhku menjadi tameng untuk
melindunginya. Tidak apa-apa dik, itulah tugas kakak. Dan hingga kamu besar nanti, kakakmu
akan selalu ada untuk menjagamu, aku janji!
cakep nih :)
BalasHapuskasih sayang seorang kakak :')
BalasHapus