Pages

Minggu, 12 Juni 2016

Andai

Andai suatu hari kita terpisah, kuharap yang memisahkan kita adalah pembatas yang menjadi pemisah antara shaf lelaki dan perempuan.

Andai suatu hari kamu kusakiti, semoga tak lebih dari tendangan yang tak sadar kulakukan karena gaya tidurku yang buruk.

Andai suatu hari aku meninggalkanmu, kupastikan bukan karena aku pergi menjauh, tapi karena kantuk yang tak bisa kutahan maka kamu kutinggalkan sendiri menonton sepak bola dini hari.

Andai suatu hari hatiku terbagi untuk lelaki lain, yakinlah bukan pada yang lain selain lelaki kecil dengan rambut serupa kamu, lelaki yang kelak darimu dia belajar menerbangkan layangannya yang pertama.

(Serpong, 14 Juni 2016)

0 komentar:

Posting Komentar