Pages

Senin, 04 Januari 2016

Tanggal Merah di Hari Minggu

Dear Risa,

Melalui sepucuk surat ini aku ingin mengucapkan selamat atas pernikahanmu. Doa untuk kebahagiaanmu sengaja tak kutulis di sini. Aku memilih untuk menyampaikannya langsung pada Dia, Sang Pengabul Doa. Yakinlah, yang kupanjatkan untukmu adalah yang terbaik yang bisa kusematkan dalam doa.

Ris, kamu tahu tidak, dari semua hal yang paling kubenci di dunia, tanggal merah yang jatuh di hari Minggu adalah peringkat pertama yang menempati urutan teratas. Sungguh, aku benci sekali. 

Tanggal merah di hari Minggu bagiku sia-sia, seperti menabur garam di samudera.

Seperti nyala lilin di bawah terik matahari.

Seperti jatuh cinta pada orang yang salah di waktu yang salah.

Seperti mencintai dia yang telah termiliki di saat aku pun sudah ada yang memiliki.

Seperti aku padamu, Ris..

Tak jarang aku mengumpat dan merutuki, mengapa Pemerintah biarkan tanggal merah jatuh di hari Minggu? Kenapa tidak beliau geser saja menjadi hari Senin, biar dua tanggal merah berdampingan, biar bahagianya berganda?

Ris, kamu pernah bilang padaku, hal-hal dalam hidup itu terbagi dua, yang  masih mungkin diperjuangkan untuk diubah dan yang hanya bisa direlakan. Bagiku tolol rasanya  untuk memperjuangkan ini, untuk datang menggebrak pintu istana Presiden meminta tanggal merah di hari Minggu untuk dienyahkan. Tak mungkin kuubah. Yang bisa kulakukan hanya merelakan, membiarkan hari Minggu bertanggal merah berlalu dibawa waktu, dan mempersilakan datangnya hari yang baru.

Sama seperti aku padamu, Ris..

Ris, kamu tahu, bukan hanya kamu yang punya kabar bahagia, aku juga punya. Sudah beberapa hari ini Manda tidak enak badan, maka aku pergi membawanya periksa ke dokter. Bisa kamu tebak apa yang dikatakan dokter? Manda hamil Ris, hamil! Sudah berjalan enam minggu! Aku akan segera jadi ayah!

Kalau kamu tanya apa aku bahagia atau tidak, aku akan jawab iya, aku bahagia. Manda wanita yang baik. Sangat baik. Terlalu baik untuk kukecewakan. Terlalu baik untuk tak kubahagiakan. Aditmu pun seperti itu kan? Semoga kalian berdua hidup saling membahagiakan, tak terganggu tanggal merah di hari Minggu. 

Sekali lagi kuucapkan selamat untukmu Risa, tanggal merahku yang jatuh di hari Minggu.

Kresno

Di hadapan sepucuk surat putih itu, tampak sepasang bola mata menekuni hurufnya satu demi satu, ditemani bulir bening yang sesekali mengaliri pipinya.

"Dan kamu pun tanggal merahku yang jatuh di hari Minggu, Kres.."

2 komentar:

  1. HOOOOOOOOOO~~~~~ Kasih tak sampai. Masing - masing jatuh cinta pada waktu yang salah. Eh engga, cinta gak pernah salah. Hanya tujuannya saja yang berkelok. Nice story. AAAAAAAH!! Pengen perang riddle lagi!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ketinggian emang, jadi ngga sampai? Hayuuuk, nanti kita ridel-ridelan lagi ya kalau lowong!

      Hapus