Pages

Sabtu, 21 September 2013

Jamuan Kesedihan

seringkali ketika datang kesedihan, penolakanlah yang jadi pilihan 
berpura-pura kesedihan tak pernah singgah, menutupinya dengan senyum palsu agar terlihat gagah 
terus mengunci air mata dengan alasan 'aku kuat', padahal kelopak mata kepayahan menahan laju tangis hingga sekarat 
berfikiran mungkin kesedihan lama-kelamaan akan jenuh lalu segera pergi angkat sauh
berharap senyum yang penuh kepura-puraan segera menjelma nyata menjadi tawa sungguhan

berhasilkah?

sayangnya tidak..

semakin diabaikan, justru kesedihan semakin berlimpah kekuatan
semakin besar kepura-puraan untuk tegar, semakin besar ia menggelegar
dan akhirnya dengan sekali hantam, robohlah kita hingga berdebam
meluluhlantak habis senyum palsu, hingga yang ada hanya tangis sendu

karena itu ketika kesedihan mengetuk pintu, bukakan saja tanpa ragu
biarkan air mata menderas, suguhkan saja untuk kesedihan ke dalam gelas
biarkan ia menikmati tangis hingga tak bersisa dan habis
biarkan saja..
kesedihan akan pamit dengan sendirinya ketika tak ada lagi tangisan untuk disajikan

aku, yang sedang menjamu kesedihan..

1 komentar:

  1. Kalo kesedihannya sudah pamit, jgn lupa senyuum :)
    Heheh, salam kenal

    BalasHapus